Dukungan terhadap pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin mulai berdatangan.
Kali ini, dukungan datang dari Gerakan Relawan untuk Demokrasi (Garuda).
Sekretaris Jenderal Garuda Ali Sa'roni menjelaskan, dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf karena pasangan itu merepresentasikan kalangan nasionalis dan agamis. Kombinasi itu sangat cocok dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Keduanya merupakan figur yang paling mampu pertahankan keutuhan NKRI dan menjawab tantangan Indonesia," ujar Ali saat konferensi pers di Bagus Cafe, Semanggi, Jakarta, Jumat (17/8).
Dikatakannya, persatuan dan kesatuan bangsa sempat terancam akibat penggunaan isu SARA dalam Pilpres 2014, dan menguat di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Akibatnya ada polarisasi di tengah masyarakat. Polarisasi ini kemudian dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyerang Jokowi dengan tuduhan anti Islam, kafir, pro asing dan sering mengkriminalisasi ulama.
"Padahal tuduhan-tuduhan tersebut tidak berdasar dan Jokowi pun membungkam para penuduhnya dengan memilih seorang ulama tertinggi Islam yakni Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin," jelas Ali.
Ali menambahkan, keputusan Jokowi memilih Kiai Ma'ruf merupakan langkah yang tepat.
Tak hanya menguasai ilmu agama, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menguasai ilmu ekonomi. Utamanya ekonomi syariah.
Ali yakin dengan ekonomi syariah yang bakal diterapkan Kiai Ma'ruf, kekayaan Indonesia tidak akan lagi dikuasai segelintir elite melainkan oleh seluruh rakyat.
"Ini tentu akan memperkuat apa yang telah dilakukan Jokowi selama ini dalam membangun ekonomi Indonesia," ujar Ali.
Hadir pula dalam kesempatan itu Ketua Dewan Pembina Garuda Jonni Hermanto, Wakil Ketua Garuda Andre Hehanussa dan sejumlah pengurus Partai Hanura.
Jonni menegaskan bahwa ribuan anggota Garuda yang tersebar di 34 provinsi siap untuk memperjuangkan Jokowi-Ma'ruf mengalahkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Anggota Garuda sudah ada di 525 kabupaten/kota dan 5000 kecamatan. Kami akan lebih mengkampanyekan dan menggali hal-hal positif dari Jokowi-Ma'ruf dibandingkan menyerang lawan. Memberikan pendidikan politik kepada masyarakat tentang apa yang sudah dilakukan Jokowi. Kami all out menangkan Jokowi-Ma'ruf tanpa menyebarkan hoax dan menggunakan SARA," tutup Jonni.
[wah]
