Go-Jek dan Grab akhirnya mengabulkan permintaan mitra pengemudinya untuk menaikkan tarif. Diharapkan para supir ojek online (ojol) tidak melakukan demo saat Asian Games.
Para supir ojek online pun akan membatalkan aksi deÂmonya pada saat Asian Games.
Chief of Corporate Affair Gojek, Nila Marita menyebut, menaikkan tarif untuk mensejahterakan mitra pengemudi. Kenaikan itu bahkan yang tertinggi jika dibandingkan perusahaan transportasi berbasis online lainnya.
"Tarif yang diterima driver Gojek adalah yang tertinggi di industri. Kami pastikan mitra mendapat yang terbaik dan layak," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, tarif rata-rata driver jarak dekat di luar jam sibuk Rp 2.200 sampai Rp 3.300 per kilometer (Km). Tarif terseÂbut masih kompetitif.
Grab Indonesia telah lebih dahulu mengerek tarif. Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, keÂnaikan argo minimum perjalanan GrabBike jadi Rp 7.000 dari semula Rp 5.000. Begitu juga perÂjalanan jarak pendek. Saat ini tarif per kilometer (km) Grab naik dari Rp 1.600 menjadi Rp 2.300.
Dia heran jika masih ada perÂwakilan mitra yang menyebut Grab Indonesia tidak kooperatif. Padahal kenaikan tarif sudah dilakukan lebih dari 30 hari. Hanya saja Grab belum menÂgumumkan secara resmi kepada masyarakat.
"Jadi (kenaikan) ini memang sebenarnya sudah kita lakukan sejak lebih dari sebulan yang lalu. Tapi kami baru umumkan ini," ujarnya.
Kenaikan tarif yang sudah lama diberlakukan turut mengerÂek kesejahteraan mitra pengemuÂdi. Sebab berdasarkan laporan yang diterima, pendapatan mitra pengemudi Grab melonjak 12 persen dalam tiga bulan terakhir melalui peningkatan layanan GrabBike, GrabExpress, dan GrabFood.
Bukan cuma itu. Penggunaan teknologi mutakhir membuat tarif GrabBike terkerek rata-rata lebih dari Rp 2.000 per km. "Melalui peningkatan teknologi berdasarkan masukan mitra pengemudi aktif, GrabBike telah meningkatkan rata-rata tarif per km secara berkala jauh di atas Rp 2.000," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya Gerakan Aksi Roda Dua menÂgancam akan membuat aksi saat pembukaan Asian Games (Garda 188), namun tidak terealÂisasi. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan mediasi antara pengemudi ojol dengan perusahan aplikasi.
Kepala Subdirektorat AngkuÂtan Orang Direktorat Angkutan dan Multimoda Kemenhub, Syafrin Liputo mengaku tak bosan-bosan membuka ruang diskusi antara pengemudi dan perusahaan ojol. Sebab itu, renÂcana aksi pada pembukaan Asian Games dibatalkan.
Syafrin menegaskan, baik Grab maupun Go-Jek telah memenuhi tuntutan batas atas yang diminta pengemudi. Tentu pemenuhan ini merupakan kabar baik. Apalagi, Go-Jek menyeÂdiakan program khusus untuk memanjakan mitra pengemudi.
"Tentu tuntutan para driver sudah dipenuhi, terlebih dengan adanya program khusus yang memudahkan supir untuk memÂperoleh penghasilan tambahan. Kami berharap ancaman demo di 18 Agustus nanti tidak jadi dilakukan," imbuhnya.
Dia mengajak semua masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketÂertiban supaya Asian Games 2018 berjalan baik. "Kita tunjukkan sebagai tuan rumah yang lebih baik dari penyelenggaraan Asian Games sebelumnya," pungkasÂnya. ***