Berita

Foto:RMOL

Politik

Komnas RIM: Malu Kalau Mahasiswa Tidak Cepat Tanggap Selamatkan Bangsa

RABU, 15 AGUSTUS 2018 | 00:03 WIB | LAPORAN:

. Konsolidasi para aktivis untuk membuat membuat sebuah gerakan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat terus mendapatkan dukungan. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa, dukungan juga datang dari aktivis senior.

Salah satu aktivis pergerakan senior yang juga Ketua Umum Komite Nasional Rakyat Indonesia Menggugat (Komnas RIM), Effendi Saman mengatakan konsolidasi sangatlah perlu dilakukan agar aksi dapat dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang.

"Kalau kita berbicara tentang perspektif gerakan, tentu perencanaan aksi juga harus mulai disiapkan. Jadi diskusi selanjutnya seperti itu," ujar Effendi Saman dalam acara Ngopi Ngerumpi bertajuk 'Republik di Ambang Kebangrutan dan Bahaya Disintegrasi. Mahasiswa, Pemuda, dan Rakyat  Dimana?' di Jalan Veteran 1 No. 33, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).


Sebelumnya, dalam diskusi yang sama, salah satu aktivis mahasiswa tahun 1998, Ferry Juliantono memastikan dalam pekan ini pihaknya akan terus melakukan konsolidasi dengan para aktivis lain demi membuat sebuah gerakan untuk mengingatkan pemerintah tentang kondisi ekonomi bangsa yang kian terpuruk sekaligus menyuarakan aspirasi rakyat. Hal itu sebagaimana ajakan dari penggagas acara Ngopi Ngerumpi, Iwan Sumule.

Hadir pula sebagai pembicara dalam diskusi itu Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Nabil Bintang. Dia memastikan kalau mahasiswa tentu akan terus memperjuangkan nasib rakyat.

Namun demikian, Ahmad Nabil Bintang mengakui pihaknya sangat berat untuk bisa mewakili suara para aktivis mahasiswa. Sebab menurut dia ada banyak aliansi mahasiswa di republik ini. Makanya, dia meminta waktu untuk melakukan konsolidasi terlebih dahulu dengan para aktivis mahasiswa di berbagai kampus agar mereka mau bergabung.

"Soal mahasiswa masih mengkonsolidasikan dengan kelompok dari kampus-kampus yang lain, saya yakin mahasiswa juga mendengarkan situasi objektif dan subjektif yang sudah tidak bisa dibantahkan lagi. Maka sangat malu jika seandainya mahasiswa tidak cepat menyelamatkan republik ini dari ancaman disintegrasi," timpal Effendi Saman. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya