Ingin Perbaiki Wajah DPR, Mantan Wakapolda Jateng Jadi Caleg PSI

Pengalaman Brigjen (Purn) Drs. Awang Anwarudin mengabdi di Kepolisian RI selama 32 tahun tidak membuatnya merasa cukup untuk berperan aktif demi masyarakat.  

Kini, Awang terjun ke dunia politik menjadi calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Jawa Barat XI.

"Saya ikut memonitor dan mengamati situasi politik Tanah Air. Sedikit banyak saya tahu persis perilaku para elite parpol di DPR yang memperkaya diri sendiri melalui korupsi, sementara kinerjanya di bidang legislasi, pengawasan dan anggaran buruk. Inilah yang membulatkan tekad saya untuk terjun ke politik," jelas peraih Tanda Kehormatan Satya Lancana Wira Karya dalam acara perkenalan di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (14/8).

Ironisnya, kata Awang, masyarakat hanya bisa menjadi penonton.

"Bagaimana masyarakat bisa sejahtera, bagaimana negara ini bisa maju kalau kelakuan anggota dewannya tidak bermoral," ujar lulusan Akademi Kepolisian Angkatan 1982 itu.

Awang mengaku memilih PSI sebagai kendaraan politik karena melihat warna yang berbeda dibandingkan dengan partai lain.

"Bagi saya PSI punya warna yang berbeda dari parpol lain. Partai ini memiliki pengurus anak muda yang muda, cerdas, berani, idealis dan konsisten. Saya percaya PSI akan menjadi motor perubahan wajah politik Indonesia khususnya di parlemen," papar mantan wakil kepala Polda Jawa Tengah tersebut.

Ketua Umum PSI Grace Natalie sendiri mengaku gembira dengan bergabungnya Awang ke PSI.

"Pengalaman panjang di kepolisian akan membekalinya sebagai anggota parlemen kelak. Sementara, tekadnya untuk memperbaiki DPR sangat sejalan dengan semangat PSI sebagai partai," jelasnya.

Grace melanjutkan, parlemen Indonesia saat ini sudah sangat mendesak untuk dibenahi. Untuk itu, PSI hadir untuk membuat perubahan di sana.

"Kami mendapat suntikan energi baru. Senioritas dan jam terbang beliau akan membantu kami untuk melangkah dengan cermat dan berhati-hati," pungkasnya.

"Dalam komunikasi beliau cukup supel, memiliki jaringan yang luas. Jadi, beliau punya modal sosial yang cukup untuk masuk ke dalam dunia politik," ungkap Badrodin. [wah]