Berita

Wamenlu W.A Fachir menerima kunjungan Menteri Field/RMOL

Bisnis

Pasca Brexit, Pemerintah Tingkatkan Berbagai Kerja Sama Dengan Inggris

SELASA, 14 AGUSTUS 2018 | 21:22 WIB | LAPORAN:

Indonesia dan Inggris sepakat menghidupkan kembali berbagai forum persahabatan kedua negara. Di mana, sejumlah menteri akan bertemu dan membahas kerja sama baik secara bilateral maupun multilateral.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri W.A Fachir saat menerima kunjungan Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Inggris Mark Christopher Field.

"Karena itu, ada keperluan sekaligus mencari upaya-upaya cara-cara untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang," ujarnya di Kantor Kemenlu RI, Jakarta, Selasa (14/8).


Terutama, lanjut Fachir, pasca keluarnya Inggris dari kenggotaan Uni Eropa atau British Exit (Brexit). Di mana, Indonesia dan Inggis akan mengadopsi mekanisme Forest Legal Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) atau penegakan hukum, tata kelola dan Perdagangan yang sudah pernah diterapkan Indonesia bersama Uni Eropa. FLEGT merupakan komitmen untuk menangani penebangan liar, perdagangan liar, perdagangan kayu ilegal dan mengelola kelestarian hutan.

"Kita juga sudah sepakat akan mengupayakan agar itu menjadi norma internasional," katanya.

Seperti halnya kerja sama yang dijalin saat ini yaitu penandatanganan seputar keamanan siber oleh Menteri field dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi yang dinilai cukup progresif dibandingankan kerja sama dengan beberapa negara lain.

"Karena sudah mengarah kepada upaya kerja sama yang secara konkret yang saya ingin menambahkan antara lain bahwa dialog keamanan siber adalah salah satu yang dilakukan untuk pengembangan dan implementasi strategi keamanan siber, manajemen insiden keamanan siber, promosi kesadaran dan perkembangan kapasitas bidang keamanan siber," papar Fachir.

Tak hanya soal keamanan siber, kedua negara juga sepakat untuk lebih meningkatkan kerja sama di bidang maritim. Sebab dalam dunia maritim,. Inggris merupakan negara yang memiliki perhatian luar biasa dengan menjalankan fungsi sebagai Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

"Nanti kita akan menjadi anggota tidak tetap DK PBB 2019 dan 2020. Kita juga sepakat untuk selalu berdialog, berkomunikasi mengenai penanganan berbagai macam isu yang dibahas di DK PBB," demikian Fachir. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya