Berita

Bisnis

Menhub Puji Pelayanan AP II Yang Excellent

MINGGU, 12 AGUSTUS 2018 | 04:52 WIB

Pelayanan yang diberikan oleh Angkasa Pura II membuat bangga Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Seluruh karyawan yang AP II yang sudah bekerja keras mendapat apresiasi darinya.

"Mereka bekerja luar biasa, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh bapak Presiden. Bekerja bukan hanya bekerja tapi bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak," kata Budi Karya usai menghadiri 34 Celebrating Anniversary Angkasa Pura II "Airport Of Thr Future" di Ballroom AP II, Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (11/8).

Budi Karya bersama Menteri BUMN, Rini Soemarno didaulat menjadi Keynote Speaker dalam seminar tersebut. Dalam pesannya, Menhub mengatakan soal konektivitas. Dimana kata dia itu harus terjadi di masa yang akan datang.


"Banyak tugas kita tang dilakukan. Soekarno Hatta sebagai bandara terbesar harus memberikan contoh atau ide karena ini akan menarik konektivitas internasional," ujar Menhub.

Dengan konsep yang sudah dikembangkan saat ini dimana mengedepankan digital, Menhub mengatakan ini harus dilakukan karena kompetisi saat ini sudah begitu ketat. Dan masyarakat menuntut hal tersebut.

"Soetta ini ibarat panggung yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tentu akan menjadi perbandingan dengan bandara di luar negeri. Dan bersyukur rengking kita sudah naik, dan bahkan banyak yang mengatakan kita tidak kalah dengan yang lain," ungkap Menhub bangga.

Menhub mewanti-wanti apa yang sudah dikerjakan dan dinilai baik harus ditingkatkan jangan sampai kata dia akan mendapat nilai negatif karena hal kecil.   Dia berharap agar kedepannya tidak ada lagi hal-hal yang mengecewakan bagi konsumen.

Perencanaan pembangunan Bandara Soekarno Hatta II dalam proses kajian. Untuk lokasi, Menteri Perhubungan mengatakan ada di sebelah Utara Bandara Soetta saat ini jaraknya sekitar 10 km.

"Sebagian tempat di laut, target pembangunannya akan dijalankan dua tahun lagi," kata Menhub.

Nantinya Soetta I dan Soetta II kata Menhub akan terkoneksi, tidak bisa terpisah. Sehingga akan dilalui oleh jalur kereta. Untuk saat ini masih dalam proses studi teknis.

"Kita lihat dulu legalnya, ekonominya dan ekologinya. Baru setelah itu bisa ditentukan. Untuk lahan masih dalam proses studi juga dan ini menghabiskan investasi sekitar 100 triliun," tandasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya