Berita

Politik

FKPD Partai Demokrat Minta Andi Arief Dijatuhi Sanksi

JUMAT, 10 AGUSTUS 2018 | 07:52 WIB | LAPORAN:

Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat menyayangkan hubungan yang terjalin baik selama ini antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto terganggu karena cuitan Wasekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief.

"Saya merasa prihatin terhadap apa yang disampaikan Saudara Andi Arief sebagai wasekjen Partai Demokrat yang menyatakan Prabowo sebagai jenderal kardus," ujar Wakil Ketua DPP FKPD PD, Subur Sembiring saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Jumat, 10/8).

Bukan hanya itu, Subur juga mengkritik pernyataan Andi Arief yang secara terbuka menuding PAN dan PKS menerima mahar politik masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno. Apalagi itu disampaikan tanpa dasar bukti yang kuat.


"Sementara kita melihat hubungan Pak SBY dan Pak Prabowo kita ketahui baik-baik saja. Ini yang menyebabkan PAN dalam Rakernas yang awalnya AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) masuk dihilangkan karena merasa apa yang disampaikan Andi Arief tidak benar, juga berimbas kepada PKS," terangnya.

Subur pun menyampaikan pagi ini, Majelis Tinggi PD akan rapat untuk memutuskan arah koalisi. Namun ia melihat ada kecenderungan Andi Arief dengan cuitan nyinyir Andi Arief itu menggiring koalisi ke Jokowi.

"Kami melihat seperti itu," imbuh Subur.  

Subur menegaskan, etika Partai Demokrat seperti tertuang dalam AD/ART yaitu bersih, cerdas, dan santun. Karena itu ia menyarankan kepada SBY ke depan, para pengurus yang ingin menyampaikan pernyataan terbuka di depan publik, tetap harus melaksanakan etika partai.

"Itu sebagai tolak ukurnya, siapapun pengurus melanggar etika Partai Demokrat layak diberikan sanksi dan teguran baik secara tertulis maupun lisan," pintanya.

"Harapan saya, hubungan Pak SBY dan Pak Prabowo yang terjalin baik selama ini tidak terganggu ucapan seorang Andi Arief,"  imbuh Subur yang juga ketua dewan pembina Rajawali Center.

Subur juga mengingatkan pernyataan SBY dalam konferensi pers beberapa hari lalu. "Siapapun cawapres presiden kita adalah Pak Prabowo. Tolong Saudara Andi Arief mengerti, dan paham betul yang disampaikan ketum DPP itu, jangan membenturkan Pak Prabowo dan Pak SBY," tegas Subur. [wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya