Berita

Foto/Net

Politik

Tidak Ada Kesempatan Demokrat Gabung Koalisi Pendukung Jokowi-Maruf

KAMIS, 09 AGUSTUS 2018 | 22:06 WIB | LAPORAN:

Partai Demokrat dipastikan tidak akan diterima oleh koalisi partai pendukung capres petahana, jika partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hengkang dari koalisi yang dibangun Partai Gerindra bersama PKS, dan PAN.

Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo memastikan koalisi pendukung Jokowi-Maruf Amin ogah menerima Partai Demokrat bergabung, karena sembilan partai pendukung sudah terlanjur menandatangani nota kesepahaman.

"Saya rasa tidak ada kesempatan lagi. Semua tadi semua sudah tanda tangan. Tingkat partai koalisi semja sudah tanda tangan dan sudah tertutup," kata Hary saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).


Apalagi, lanjut pria yang akrab disapa HT ini, esok hari para petinggi dari partai pendukung bakalan menemani Jokowi-Ma'ruf untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) demi mengikuti ajang Pilpres tahun 2019. Setelah itu, lanjut HT, semua partai koalisi akan berbagi tugas untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

"Langkah koalisi selanjutnya tentu saja akan berbagi tugas. Akan dibentuk tim untuk pemenangan Pemilu yang terdiri dari unsur sembilan partai koalisi dengan tugasnya masing-masing tentunya," pungkasnya.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memang terus melaju komunikasi intens dengan petinggi Partai Demokrat. Kabarnya, Demokrat keberatan dengan Prabowo yang memilih Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Cawapres.

Pasalnya, partai berlambang bintang mercy itu ingin Prabowo dipasangkan dengan Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di ajang pesta rakyat lima tahunan itu. [fiq]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya