Berita

Arief Poyuono/RMOL

Politik

Sibuk Urus Pilpres, Gerindra Ingatkan Jokowi Soal Divestasi Freeport

KAMIS, 09 AGUSTUS 2018 | 13:59 WIB | LAPORAN:

. Calon petahana Presiden Joko Widodo diingatkan agar tidak lupa dengan tugasnya sebagai kepala negara saat pendaftaran Pilpres 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, salah satu tugas itu adalah divestasi saham PT Freeport Indonesia (FI) sebanyak 51 persen.

"Hiruk-pikuk politik pencapresan tolong Kang Mas Joko Widodo, saya mau tanya jadi enggak Freeport dibeli balik? Terus udah bayar belum?" ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (9/8).


Sebab, hingga saat ini, saham perusahaan tambang emas itu belum menjadi milik Indonesia. Setelah satu bulan lamanya pemerintah menggembar-gemborkan tentang divestasi saham PT FI, hingga saat ini 40 persen Freeport masih milik Rio Tinto.

Perlu diketahui, pada Kamis 12 Juli 2018 lalu, pemerintah yang diwakili oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) menandatangani pokok-pokok perjanjian atau head of agreement penjualan saham Freeport McMoran Inc (FCX) dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke INALUM.

Arief pun mengingatkan manajemen PT FI untuk tidak menjadikan akuisisi saham Freeport oleh INALUM untuk melegalkan PHK sesepihak kepada para karyawan.

"Nah, Kang Mas Joko Widodo tahu enggak kalau Freeport itu melakukan PHK sepihak terhadap karyawannya," tekan anak buah Prabowo Subianto ini.

Peringatan itu disampaikannya karena menurut dia, PHK buruh massal terjadi pada era pemerintahan Jokowi. PHK tersebut tidak hanya dilakukan PT FI, tapi juga perusahaan lainnya.

"Kawan-kawan pekerja Freeport terus berjuang untuk merebut hak-hak kalian. Kami Gerindra akan memperjuangkan di Parlemen dan memanggil manajemen Freeport," janji waketum Gerindra bidang tenaga kerja ini. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya