Berita

Dimas Oky Nugroho/Net

Politik

Tokoh Muda Non-Partai Bisa Jadi Alternatif Pendamping Jokowi

KAMIS, 09 AGUSTUS 2018 | 06:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pemilih muda memiliki pengaruh yang signifikan pada Pilpres 2019. Untuk itu, isu dan sosok pemimpin muda yang memiliki basis sosial dan politik yang kuat diperlukan untuk mendongkrak elektabilitas pasangan calon presiden. 

Begitu kata Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Dimas Oky Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/8).

Menurut Dimas, isu-isu anak muda harus menjadi perhatian utama oleh capres dan cawapres yang bertarung pada Pilpres 2019. Seperti isu sumber daya manusia , ekonomi umat, ekonomi kreatif, pertanian, kesehatan, pelayanan publik, dan kewirausahaan.


“Semua itu adalah sesuatu yang seharusnya menjadi fokus pemerintahan ke depan," jelasnya.

Sementara mengenai sosok anak muda yang harus ikut berlaga di pilpres, menurut Dimas sosok itu harus memiliki karakter yang kuat, kapasitas dan pengetahuan pemerintahan yang baik, integritas yang jernih, serta bukan hasil dari proses politik yang instan. Selain itu, juga memiliki komitmen kebangsaan yang tak diragukan.

“Jika semisal Abdul Somad atau AHY dipilih Prabowo menjadi cawapresnya, menurut saya yang patut menjadi cawapres Jokowi adalah sosok pemimpin muda muslim yang memiliki basis sosial dan politik yang kuat, sosok non-partai juga bisa menjadi jalan tengah bagi sebuah konsensus partai-partai koalisi pendukung Jokowi," jelasnya..

Tokoh muda pendamping Jokowi yang cocok itu antara lain Ketua GP Ansor, Gus Yaqut. Menurut Dimas, Gus Yaqut merupakan sosok yang memahami isu-isu sosial ekonomi dan isu keanakmudaan secara lebih luas.

"Sosok anak muda yang dipilih harus memiliki karakter yang kuat, kapasitas dan pengatahuan pemerintahan yang baik, integritas yang jernih, serta bukan hasil dari proses politik yang instan dan memiliki komitmen kebangsaan dan keumatan yang tak diragukan," pungkas Dimas. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya