Berita

Foto/Ist

Politik

Gelar Dialog Demokrasi, PMII Inginkan Pemimpin Sesuai Cita-cita Bangsa

SELASA, 07 AGUSTUS 2018 | 21:59 WIB | LAPORAN:

Pendidikan politik di Indonesia masih sangat minim dan membuat masyarakat sering apatis terhadap pemilu. Untuk itu, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar diskusi bertajuk 'Menentukan Pemimpin Bangsa: Antara Hasil Riset Atau Pilihan Pemilih'.

Wasekjend Bidang Riset dan Ilmu Pengetahuan PB PMII mengatakan, Sofyan Hadi mengatakan, pihaknya menggelar diskusi demokrasi yang juga menghadirkan pengamat dan politisi untuk mengangkat isu tersebut.

"Kita mengangkat tema tentang menentukan pemipin bangsa antara hasil riset atau pilihan pemilih, tujuannya untuk merealisaikan harapan cita,"cita kemerdekaan dalam hal memilih pemimpin," kata Sofyan, Selasa (7/8).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, lemga survei dalam diskusi ini seperti dihakimi.

Menurutnya, lembaga survei hari ini selalu di anggap sebagai provokator dalam kontestasi politik, padahal lembaga survei tidak memiliki wewenang dalam hal tersebut.

"Tema diskusi ini seakan akan mengadili dan menjadi provokator dalam situasi menetukan calon pemimpin yang akan datang," ujar Karyono.

Menanggapi Karyono, politisi PDIP Effendi Simbolon mengatakan, lembaga survei hari ini masih diperhitungkam oleh beberapa pihak.

"Tidak bisa dipungkiri dari pihak yang melihat riset itu, sebab belum tentu menguntungkan dirinya atau tidak, sedangkan mereka yang kalah di hasil riset, juga tidak terima dengan hasil tersebut," kata Effendi dalam kesempatan yang sama.

Sementara, Sekjen PB PMII Sabolah Al Kalamby berharap kegiatan tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

"Saya sangat mengapresiasi sekali. Semoga dengan diadakanya kegiatan ini, harapan besar bisa menghasilkan prinsip-prinsip dalam menentukan pemimpin bangsa kedepan yang sesuai dengan cita,"cita kemerdekaan RI," ujar Sabolah. [fiq]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya