Berita

Foto/Net

Bisnis

Kilang TPPI Mau Dihidupkan Lagi

Mati Suri 2 Tahun
SELASA, 07 AGUSTUS 2018 | 10:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah berencana menghidupkan kembali kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Kilang itu sudah mati suri sejak dua tahun lalu. Kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widya­wati, membahas hal tersebut.

Ani-panggilan akrab Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya ingin menyelesaikan masalah utang yang dihadapi PT TPPI, anak usaha PT Tuban Petro­chemical Industries (TPI).

"Pemerintah mencari mekanisme yang sesuai agar masalah utang TPPI bisa sele­sai. Langkah itu perlu diambil agar perusahaan bisa berjalan," ungkap Ani.


PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) mencatat total utang TPPI pada 2012 lalu sebesar Rp 17,88 triliun. Utang itu terdiri dari total utang pokok, bunga dan denda yang harus dibayar­kan kepada 362 kreditur. PT Pertamina (Persero) menjadi kreditur terbesar dengan nilai Rp 6,57 triliun.

Tak hanya soal utang, mantan Direktur Bank Dunia tersebut menjelaskan, pemerintah juga ingin menyelesaikan masalah kepemilikan saham.

Sekadar informasi, Pertamina memiliki saham TPPI sebe­sar 70 persen dan pemerintah melalui PPA menggenggam 100 persen saham di TPI setelah TPI dinyatakan gagal bayar (default) atas obligasi multiyears senilai Rp734 miliar.

"Di situ ada kepemilikan Per­tamina dan pemerintah, kepemi­likan saham bisa klir agar pe­rusahaan bisa terus berlanjut," tuturnya.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata menambahkan, penye­lesaian utang TPPI sangat penting dilakukan agar perusahaan bisa menambah permodalan. Pemerintah ingin aset TPPI bisa optimal sehingga kapasi­tas produksi petrokimia-nya bertambah.

Menurutnya, produksi petro­kimia bisa menjadi substitusi impor bagi bahan baku industri kimia dalam negeri yang selama ini dianggap membebani neraca perdagangan. Dalam lima bulan pertama 2018 saja, impor bahan kimia tercatat 9,47 miliar dolar AS dan berperan 15,19 persen terhadap total impor 62,34 miliar dolar AS.

"Karena mencari modal susah, makanya utang itu harus segera diselesaikan," jelasnya.

Dalam jangka panjang, lan­jut Isa, rencananya TPPI akan dijadikan penopang industri petrokimia nasional. Jika ren­cana itu berjalan dengan mulus, diharapkan TPPI bisa memberi­kan kontribusi yang signifikan terhadap untuk memperkuat cadangan devisa. Sehingga Indo­nesia lebih tangguh menghadapi tekanan gejolak nilai tukar mata uang. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya