Berita

Foto/RMOL

Revolusi Mental: Aksi Nyata, Sederhana, Dan Tanpa Biaya

SENIN, 06 AGUSTUS 2018 | 16:35 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dicanangkan pemerintah telah dilakukan oleh berbagai provinsi melalui aksi nyata.

Hal itu tercermin dari laporan provinsi yang disampaikan pada Rakernas GNRM dengan pemerintah provinsi se-Indonesia di Swiss Bellin Hotel, Jakarta, Senin (6/8).

Salah satu provinsi yang menarik untuk dilihat dalam menerapkan Aksi Kerja Revolusi Mental adalah Sumatera Selatan. Sebagai provinsi yang menjadi pilot project revolusi mental, pada tahun 2016, khususnya Kota Palembang telah melakukan aksi nyata yaitu Gerakan Indonesia Bersih.


Wali Kota Palembang Harnojoyo memimpin langsung aksi bersih-bersih kali dan gorong-gorong. Selain itu, dengan ditunjuknya Sumsel sebagai salah satu tuan rumah Asian Games 2018 maka memperlihatkan bahwa implementasi revolusi mental sudah berjalan dengan baik.

Provinsi lain juga tidak kalah menarik dalam menerapkan revolusi mental. Sebut saja Jawa Barat. Aksi bersih-bersih Sungai Citarum menjadi salah satu sorotan pelaksanaan revolusi mental, khususnya terkait dengan Gerakan Indonesia Bersih.

"Penerapan GNRM tidak perlu ribet-ribet. Pembersihan Sungai Citarum merupakan langkah nyata yang perlu diapresiasi, tidak perlu kajian yang rumit-rumit," ujar Nyoman Shuida, deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Provinsi Jabar juga melakukan aksi nyata terkait dengan Gerakan Indonesia Melayani dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan.

Dari timur Indonesia, langkah nyata implementasi revolusi mental juga dapat kita lihat di Provinsi Maluku. Pemprov Maluku menghadapi permasalahan pencemaran laut dari sampah plastik di Teluk Ambon. Sebagai solusi dan implementasi aksi nyata revolusi mental, Pemprov Maluku bersama kepolisian dan TNI melaksanakan bersih-bersih Teluk Ambon dari sampah plastik. Selain itu, terkait dengan Gerakan Indonesia Melayani, Pemprov Maluku membentuk tim gabungan operasi pasar untuk menyelesaikan permasalahan inflasi daerah yang tinggi.

Beberapa provinsi di atas menunjukkan bahwa gerakan revolusi mental dapat dilakukan dari hal yang sederhana tetapi memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Secara khusus memang tidak terdapat anggaran yang dialokasikan untuk program revolusi mental.

"Revolusi mental bukanlah proyek tetapi sebuah gerakan, maka dibutuhkan aksi nyata bukan anggaran," jelas Nyoman.

Nyoman berpesan agar Gerakan Nasional Revolusi Mental dapat terus bergaung dan berdampak positif terhadap masyarakat, maka dibutuhkan sinergi dan komitmen dari pusat hingga ke daerah.

"Komitmen dan tindakan nyata dibutuhkan untuk memastikan Gerakan Nasional Revolusi Mental dapat berjalan dan berdampak positif pada pembangunan dan pembentukan karakter masyarakat Indonesia," pungkas Nyoman.

Hadir dalam rakernas perwakilan 34 provinsi, Kemenko PMK, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri sebagai Koordinator Gugus Tugas Daerah dan koordiantor gerakan lainnya yaitu Kemenko Maritim (Gerakan Indonesia Bersih), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Gerakan Indonesia Melayani), Kemenko Perekonomian (Gerakan Indonesia Mandiri), Kemenko Politik, Hukum, dan Keamanan (Gerakan Indonesia Tertib), dan para sekretaris daerah provinsi. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya