Berita

Pertamina/Net

Bisnis

Cerita Di Balik Pertamina Take Over Blok Rokan

RABU, 01 AGUSTUS 2018 | 09:37 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Pertamina diputuskan sebagai pengelola Blok Rokan karena proposal yang lebih baik.

Nilai baiknya yakni signature bonus 784 juta dolar AS atau Rp 11,3 triliun, komitmen kerja pasti 500 juta dolar AS atau Rp 7,2 triliun, dan diskresi 8 persen.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri ESDM, Hadi Mustofa Djuraid dalam kicauannya di akun Twitternya @HadiMDjuraid, Rabu (1/8).


Hadi Mustofa menceritakan signature bonus adalah dana yang harus dibayarkan kontraktor ke pemerintah sebelum kontrak ditandatangani. Ini untuk menunjukkan keseriusan sekaligus kesiapan dan bonafiditas kontraktor.

"Maka pemerintah akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 11,3 triliun dalam bentuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Ini bisa jadi PNBP terbesar selama ini, dalam satu kali transaksi," jelas Hadi.

Baca: Pengambilalihan Blok Rokan Bukan Karena Tekanan Politik

Selain itu, sambung Hadi, ada potensi pendapatan negara dalam berbagai bentuk selama 20 tahun mencapai sekitar USD 57 miliar atau Rp 825 triliun. Belum lagi multiplier effect yang amat signifikan bagi perekonomian setempat dan nasional.

"Sesuai ketentuan 10 persen participating interest menjadi hak daerah melalui BUMD," tegasnya.

Kemudian, kata Hadi, dengan mengelola blok Rokan, kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional akan melonjak hingga 60 persen.

"Tahun 2018 kontribusi Pertamina baru 36 persen dan tahun depan 39 persen. Pasca 2021, Pertamina layak masuk jajaran world top oil company," sergahnya.

Menurut Hadi, tantangan pasca alih kelola adalah menjaga tingkat produksi, agar kontribusi blok Rokan sebesar 26 persen dari total produksi migas nasional tetap terjaga, bahkan ditingkatkan dan Pertamina mampu menjawab tantangan itu.

"Walhasil, ketika banyak pihak meneriakkan nasionalisme dalam pengelolaan blok migas, Presiden Jokowi melalui Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wamen ESDM Arcandra Tahar, dan tim 22 WK berpikir serta bekerja keras melampaui itu dengan semangat beyond nationalism untuk kemakmuran rakyat," pungkasnya.[jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya