Berita

Habiburokhman/net

Politik

PENCULIKAN AKTIVIS 98

Eks Anggota PRD: Jangan Tuduh Prabowo Begitu Saja, Ada Jenderal Ini Dan Jenderal Itu

SELASA, 31 JULI 2018 | 08:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Isu penculikan sejumlah aktivis pada 1998 kembali menerpa Prabowo Subianto saat dirinya mempersiapkan diri untuk berlaga di Pemilihan Presiden.

Tiba-tiba saja, media massa nasional mengungkap dokumen rahasia Kedutaan Besar AS yang berisi peran mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) itu dalam penculikan aktivis pro-demokrasi di masa gerakan reformasi 1998.

Dokumen dimaksud adalah milik National Security Archive, The George Washington University, tertanggal 7 Mei 1998, berisi percakapan antara staf politik Kedubes AS dengan seorang pemimpin organisasi mahasiswa. Aktivis mahasiswa itu menyebut informasi dari seorang sumber bahwa para aktivis diculik oleh "Grup Empat" Kopassus.


Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang beberapa anggotanya turut menjadi korban penculikan, Habiburokhman, angkat bicara tentang isu tersebut.

Sekarang Habiburokhman sudah menjabat posisi penting di Partai Gerindra, partai yang didirikan Prabowo Subianto. Pria Lampung itu dipercaya menjabat Anggota Dewan Pembina sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Hukum di DPP Partai Gerindra.

"Saya katakan begini, saya aktivis PRD, teman-teman yang hilang itu saya kenal dan beberapa pernah tidur dengan saya, waktu diburu-buru. Termasuk Wiji Thukul, Bimo Petrus. Saya sudah pelajari kasus Tim Mawar (tim yang menculik). Memang itu suatu skenario yang rumit," ungkap Habiburokhman.

Menurutnya, tuduhan penculikan aktivis tidak bisa dibebankan hanya pada Prabowo. Apalagi, banyak kepentingan dari para petinggi militer di dalam pembungkaman dan penghilangan para aktivis anti Orde Baru kala itu.

"Enggak bisa kita tuduh Prabowo begitu saja. Banyak sekali peran di rezim waktu itu yang punya kepentingan dalam penculikan ini. Ada jenderal ini jenderal itu. Proses hukum Tim Mawar sudah jelas katakan tidak ada perintah maupun arahan dari Prabowo," katanya.

Pernyataan lengkap Habiburokhman tentang isu keterlibatan Prabowo dalam penculikan sejumlah aktivis jelang kejatuhan Orde Baru dapat pembaca simak dalam program "Politisi On The Road with Habiburokhman" pada channel RMTV (klik di sini).

Dalam tayangan program tersebut Habiburokhman juga mengungkap bagaimana dirinya pertama kali bertemu Prabowo dan akhirnya memutuskan bergabung dengan Gerindra. Tidak kalah menarik untuk disimak ketika Habiburokhman mengomentari rumor yang menyebut Prabowo temperamental atau sangat pemarah. [ald]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya