Berita

Bambang Brodjonegoro/Net

Politik

Pembangunan Harus Beri Ruang Nilai Lokal Tumbuh

MINGGU, 29 JULI 2018 | 00:47 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Masyarakat Indonesia harus terus menghargai keberagaman dan perbedaan, mengukuhkan solidaritas sosial dan daya rekat di antara sesama, dan membangun harmoni sosial dengan memberikan pengakuan terhadap keunikan dan identitas khusus yang melekat pada setiap kelompok berbeda.

Atas alasan itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menilai bahwa memberikan penghargaan kepada keberagaman merupakan hal yang penting. Apalagi, seiring berjalannya era desentralisasi dan otonomi daerah, serangkaian persoalan mengemuka seperti sentimen primordial dan identitas kedaerahan.

“Dalam konteks ini, pembangunan, khususnya bidang kebudayaan harus tetap memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya nilai-nilai lokal, pengakuan atas keunikan lokalitas, dan keragaman budaya daerah, yang menemukan saluran artikulasi melalui otonomi dan desentralisasi,” jelasnya saat menjadi pembicara kunci di acara "Harmoni dalam Keberagaman" di Grand Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, berbagai keunikan lokal dan identitas kedaerahan harus ditransformasikan menjadi pilar utama dalam menopang bangunan negara bangsa majemuk dalam suatu konsensus nasional dalam wujud NKRI.    

Sejurus dengan itu, dia menjelaskan bahwa mengatakan salah satu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menangah Nasional (RPJMN) 2015 hingga 2019 adalah pembangunan manusia yang tidak hanya melihat manusia sebagai sumberdaya pembangunan tetapi juga sebagai insan yang berkarakter.

“Reformasi mental menjadi salah satu upaya untuk memastikan masyarakat Indonesia menjadi manusia yang lebih baik, yang patuh terhadap hukum, dan memiliki rasa toleransi dalam bermasyarakat dan lingkungan yang majemuk,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (28/7).

Adapun variabel yang digunakan dalam indeks Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMas) adalah toleransi, gotong royong, dan rasa aman. Ketiga variabel ini memastikan bahwa pembangunan manusia melibatkan kohesi sosial, inklusi sosial, dan pengembangan kapasitas masyarakat sipil.

“Di tingkat provinsi, tercatat DI Yogyakarta menempati posisi tertinggi (0,70), sedangkan terendah adalah Papua (0,51). Hal ini menunjukkan masyarakat Di Yogyakarta konsisten menjaga harmoni dalam keberagaman,” tukasnya. [ian]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya