Berita

Sohibul Iman di kediaman Prabowo Subianto

Politik

Sohibul Iman Mengancam Prabowo Subianto

JUMAT, 27 JULI 2018 | 15:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Proses menentukan cawapres di kubu Prabowo Subianto diwarnai perang urat saraf yang melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman.

Publik dikejutkan retorika politik Sohibul Iman yang menyebut Prabowo bukan Muslim taat melainkan Nasionalis Islam yang harus digandeng dalam koalisi. Sohibul mengaku, penilaiannya atas keislaman Prabowo itu ia ungkapkan kepada Duta Besar Belanda saat berkunjung ke kantor DPP PKS.

Ketua Pusat Kajian Literasi Media, Afriadi Rosdi, menganggap retorika itu terkait erat dengan kepentingan politik PKS menjelang pendaftaran Capres-Cawapres yang berakhir pada 10 Agustus mendatang.

"Sohibul Iman sedang mengirimkan pesan politik penting kepada Prabowo seiring adanya indikasi Prabowo meninggalkan PKS sebagai Cawapres Prabowo. Shohibul sedang berpesan, Prabowo akan kehilangan sandaran politik dari kelompok Islam jika mengabaikan PKS," kata Afriadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/7).

Menurut dia, fakta politik bahwa PKS merupakan sandaran utama Gerindra dalam memainkan isu agama. Meski bukan Islam yang lebih baik dari capres di kubu seberang, Joko Widodo, tetapi Prabowo sepi dari serangan isu agama karena andil PKS. Kalau Prabowo meninggalkan PKS, isu agama bisa menyerang balik Prabowo.

"Sohibul selama ini menyimpan rapat cerita pertemuannya dengan Duta Besar Belanda yang membahas Prabowo tersebut. Tapi setelah ada sinyal Prabowo meninggalkan PKS, dia menyampaikan secara terbuka di sebuah forum ramai pers. Ini adalah sinyal awal terhadap kemungkinan serangan balik tersebut," ujar Afriadi.

Ia yakin, Prabowo akan memperhatikan secara serius sinyal politik yang dikirimkan Presiden PKS. PKS dikenal sebagai partai yang memiliki jaringan kader kuat dan loyal terhadap misi perjuangan partainya. Jaringan tersebut tak hanya kuat di pertempuran darat, tapi juga kuat di media sosial. Jaringan maya PKS terkonsolidasi baik dalam produksi dan penyebaran konten.

"Sekiranya DPP PKS memerintahkan menyerang balik Prabowo, maka itu sebuah petaka politik bagi Prabowo di Pilpres. Karena itu, Prabowo akan menjalin komunikasi politik lebih intens dengan pihak PKS," terang Afriadi. [ald]

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya