Berita

Foto/Net

Bisnis

PT Inalum Didorong Cari Pinjaman Bank Asing

Butuh Dana Beli Saham Freeport Rp 53,9 Triliun
KAMIS, 19 JULI 2018 | 10:53 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah meyakini adanya bank asing yang membantu PT Indonesia Asahan Alumini­um (Inalum) membiayai akuisisi Freeport dapat memperlancar proses divestasi saham Freeport sebanyak 51 persen.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan, keterlibatan bank asing dalam membiayai akuisisi Freeport dapat menjadi upaya untuk memasukkan dana dari luar negeri ke dalam negeri. Dalam hal ini investasi tersebut bukan merupakan produk greenfield atau produk yang baru mulai dibangun, sehingga perputaran penghasilannya bisa lebih cepat.

Dia menyebut jika penda­naan akuisisi saham tersebut seluruhnya menggunakan bank BUMN, justru akan menimbul­kan masalah terhadap neraca pembayarannya.


"Kita perlu memasukkan dana dari luar ke dalam negeri, kalau dari sini (bank BUMN) diambil 3-4 miliar dolar AS bisa masalah kita punya neraca pembayaran­nya," ujar dia.

Sebelumnya, PT Inalum telah menandatangani H`ead of Agree­ment (HoA) dengan Freeport-McMoran Inc, yang menyepak­ati bahwa divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebe­sar 51 persen secara resmi da­pat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Adapun, sebelumnya Inalum akan menggandeng bank asing untuk memberikan kredit dari akuisisi tersebut.

Nilai divestasi 51 persen sa­ham Freeport mencapai 3,85 miliar dolar AS atau sekitar Rp 53,9 triliun. Rincian sebanyak 3,5 miliar dolar AS dialokasikan untuk pembayaran hak partisi­pasi Rio Tinto dan 350 juta dolar AS untuk Indocopper.

Inalum memang harus menguasai saham Indocopper juga agar kepemilikan di PT FI bisa men­jadi mayoritas atau 51 persen. Di sisi lain, posisi dolar tunai yang dimiliki Inalum mencapai 1,5 miliar dolar AS.

Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo menga­takan, dalam hal ini perbankan di bawah BUMN belum mendapat­kan instruksi. "Untuk membeli 51 persen saham PT Freeport In­donesia tidak ada Bank BUMN," tegasnya.

Namun, Gatot tidak merinci entitas bank yang akan menjadi kreditur Inalum tersebut. Sebe­lumnya kepada awak media Direktur Utama Inalum Budi Gu­nadi Sadikin sempat mengatakan sudah ada sejumlah bank yang siap. "Semuanya ada 11 bank, dan sudah siap," sebutnya.

Selain dari pinjaman bank, Inalum juga akan mengandalkan kas internal perusahaan untuk mem­beli mayoritas saham perusahaan pengendali salah satu tambang emas terbesar di dunia itu.

Bank BUMN Siap


Deputi Bidang Usaha Pertam­bangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fa­jar Harry Sampurno memastikan 3 Bank BUMN siap memberikan pinjaman kepada Inalum untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Jika ditugaskan ada tiga Bank BUMN yang siap yaitu Mandiri, BNI, BRI," katanya.

Meski demikian, Fajar tidak menyampaikan berapa besaran pinjaman yang akan dikucurkan ketiga bank pelat merah itu. Sebab, hal tersebut ada dalam wewenang dan tanggung jawab Inalum.

Pemerintah hanya menghitung serta menetapkan berapa nilai yang harus dibayarkan untuk da­pat menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Kalau itu Inalum. Soal ang­sur berapa, itu urusan Inalum. Angkanya sudah di-lock. Lalu tinggal bagaimana caranya itu ada di purchase agreement,"  terangnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya