Berita

Arief Budiman/Net

Wawancara

WAWANCARA

Arief Budiman: Saya Tegaskan, Setelah Pukul 00.00 WIB Tidak Ada Lagi Tambahan Caleg, Yang Ada Perbaikan Berkas

RABU, 18 JULI 2018 | 11:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Arief Budiman menjelaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPU) akan tetap memproses pendaftaran bakal calon legislatif dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018. Salah satunya tentang mengenai aturan be­kas narapidana korupsi dilarang nyaleg. Berikut penjela­san Ketua KPU, Arief Budiman selengkapnya:

Hingga saat ini, pendaftaran bakal caleg sudah sam­pai mana?
Pendaftaran calon itu kan berlangsung di setiap tingkatan, DPR didaftarkan ke KPU, DPRD Provinsi ke KPU Provinsi dan kabupaten/kota ke KPU tingkat kabupaten kota. Untuk tingkat DPR hingga pukul 14.30 wib tadi (17/07), itu baru ada empat partai yang mendaftar. Yaitu Partai Nasional Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, PDI-Perjuangan. Selebihnya kita tunggu hingga nanti malam dan tidak ada lagi perpanjangan. Pokoknya jam 00.00 harus distop. Nanti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga ikut mengawasi, tidak ada­lagi penambahan berkas hingga pukul 00.00 wib. Jadi berkas yang masuk itulah yang akan diperiksa. Kalau ada yang kurang atau kurang lengkap boleh diperbaiki tapi bukan menambah berkas baru.


Kalau nanti ada bekas ko­ruptor yang didaftarkan seba­gai caleg bagaimana itu?
Ya kalau sekarang didaftarkan ke KPU ya silakan didaftarkan saja. Karena yang kita periksa itu baru pengajuan syarat pen­calonan. Itu pengajuan yang diajukan oleh partai. Jadi daftar calonnya 575 nama, 88 dapil, 30 persen keterwakilan perempuan dan pernyataan bahwa partai politik tidak menyertakan man­tan narapidana tiga jenis narapi­dana, korupsi, bandar narkoba dan kejahatan seksual kepada anak. Begitu ini lengkap baru selesai. Nah begitu itu selesai, baru tahap pemeriksaan syarat para calonnya, itu adalah syarat masing-masing calon. Kalau misalnya nanti dari syarat mas­ing-masing calon tersebut tidak ada yang lengkap atau tidak sesuai dengan ketentuan, maka kita akan kembalikan kepada partai, kemudian partai ada dua opsi, yaitu melengkapi syarat yang tidak lengkap atau meng­ganti calon yang bersangkutan dengan calon baru. Tapi bukan menambah calon ya. Nanti partai akan rugi kalau misalnya tidak diberikan kesempatan untuk mengganti sekarang, karena nanti pada saatnya itu ada tahapan yang sudah enggak boleh diganti.

Karena kalau kita lihat perkembangan ada juga partai yang belum memasukan 575 nama atau 575 calon. Misalnya hari ini memasukan 500 calon, maka nanti misalnya ada yang tidak lengkap atau ada yang diganti, maka dari yang 500 itu saja. Karena setelah pukul 00.00 wib, maka tidak bisa lagi. Setelah pukul 00.00 wib, KPU akan melakukan tahapan selanjutnya, yakni tahapan verifikasi. Seluruh berkas caleg akan diperiksa ke­lengkapannya.

Bagaimana kalau misalnya ada hal di luar kesengajaan yang dilakukan oleh partai politik sehingga mereka ter­lambat mendaftar?
Saya ingatkan kembali jangan nanti ada perdebatan berkasnya kurang satu, kemudian jalanan macet, ban bocor dan segala macam. Saya berharap tidak ada perdebatan soal itu.

Oh ya, sejauh mana terkait gugatan Peraturan KPU di Mahkamah Agung?
Kami belum terima panggilan kalau ada sengketa itu.

Lalu bagaimana cara KPU memverifikasi pada bekas narapidana yang mendaftarkan sebagai caleg tersebut?
Caranya kan ada beberapa, pertama di dalam satu cara itu ada surat keterangan dari pen­gadilan yang menyatakan bahwa mantan terpidana kasus korupsi, mantan narapidana kasus narkoba dan mantan narapidana kasus kejahatan seksual terhadap anak. Kami harapkan data itu bisa segera disampaikan supaya bisa digunakan pada verifikasi syarat caleg.

Soal lain. Apa tanggapa Anda terkait dengan pelantikan KIP Aceh?

Kami perlu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah pusat, Pak Menteri Dalam Negeri yang telah mem­fasilitasi pelantikan KIP Aceh yang sempat tertunda. Karena kalau KIP tertunda, maka KPUD mengam­bil alih. Terus kalau di tingkat Kabupaten/kotanya tertunda, maka provinsinya yang harus mengambil alih, terus kalau provinsinya di­ambil alih oleh KPU, maka KPU harus keliling juga ke kabupaten/kota untuk mengambil alih dan itu tidak sanggup kami kerjakan. Maka kami meminta fasilitasi kepada Kemendagri untuk mem­percepat peresmian pelantikan KIP Aceh, dan hari ini sudah semua selesai. Maka selanjutnya adalah pelaksaan urusan pemilu Aceh akan dilaksanakan oleh KPU provinsi Aceh. ***

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kejanggalan LHKPN Wakil DPRD Langkat Dilapor ke KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 21:23

Jumhur Hidayat Apresiasi Prabowo Subianto Naikkan Upah di 2025

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:56

Indeks Korupsi Pakistan Merosot Kelemahan Hampir di Semua Sektor

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:44

Beban Kerja Picu Aksi Anggota KPU Medan Umbar Kalimat Pembunuhan

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:10

Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam

Minggu, 23 Februari 2025 | 20:08

Bawaslu Sumut Dorong Transparansi Layanan Informasi Publik

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:52

Empat Negara Utama Alami Krisis Demografi, Pergeseran ke Belahan Selatan Dunia, India Paling Siap

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:46

Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:34

Indra Gunawan Purba: RUU KUHAP Perlu Dievaluasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:31

Kolaborasi Kunci Keberhasilan Genjot Perekonomian Koperasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 19:13

Selengkapnya