Petahana Jokowi layak melanjutkan kepemimpinannya di peride kedua.
Koordinator II Santri Militan Jokowi (Samijo) Kabupaten Pangandaran Wowo Kustiwa menyatakan, Jokowi sukses besar menjalankan program di semua sektor.
"Semua sudah melihat dan merasakan keberhasilan program yang dijalankan Pak Jokowi. Ada banyak sektor yang berhasil dikembangkan. Lebih penting lagi, Pak Jokowi ini bisa menyatukan berbagai latar belakang di Indonesia. Ini jelas prestasi dan nilai plus lain," tutur Wowo.
Secara fisik, menurut dia, Indonesia telah mengalami perubahan wajah yang luar biasa positif. Indonesia kini jauh lebih cantik.
Usai dilantik 20 Oktober 2014 silam, daftar panjang keberhasilan program dimiliki Jokowi. Dari wilayah timur, pembangunan sisgnifikan dialami Papua melalui pelabuhan dan jalan yang menghubungkan kota-kota di sana.
Jokowi juga suskes menyelesaikan masalah lumpur Lapindo yang sempat berlarut hingga delapan tahun. Hanya butuh waktu delapan bulan, permasalahan ini selesai dan warga mendapatkan ganti rugi sesuai porsinya.
Terkait perekonomian, lanjut dia, pada tiga tahun awal pemerintahan Jokowi mampu menekan laju inflasi hingga 0,77. Pada September 2017, inflasi ditekan pada 3,72.
Investasi juga melaju kencang di sektor pariwisata. Kenaikannya sampai 1,5 kali lipat. Nilai investasi di 2017 pun mencapai 929 juta dolar AS. Bandingkan dengan investasi 602 juta dolar AS yang masuk pada 2013.
Sampai tahun lalu, Jokowi juga mampu membuka 3,4 juta lapangan pekerjaan.
Wowo menambahkan, warga di Pangandaran juga ikut merasakan keberhasilan program Jokowi.
"Kami yang jauh berada di Pangandaran saja bisa merasakan dampak positifnya. Kami di sini pun merasa nyaman dengan berbagai program yang digulirkan Pak Jokowi. Semua masyarakat Indonesia pasti juga merasakan hal sama. Kan keberhasilan program Pak Jokowi juga bisa dilihat di Papua. Pokoknya di manapun,†lanjut Wowo.
Terkait kebijakan energi, menurut Jokowi juga membangun sumber pembangkit listrik baru baik memanfaatkan waduk, tenaga bayu, hingga PLTU. Pemerintahan Jokowi juga mampu menurunkan import premium hingga 37 persen dan angka riilnya 236 ribu BPH.
Impor solar juga ditekan menjadi 20 ribu BPH atau turun 84 persen.
"Secara
value, kredibilitas Indonesia di mancanegara juga naik," terangnya.
Usai deklarasi pada April 2018, Samijo lantas menggelar ‘Dzikir dan Doa untuk NKRI’ yang dihelat Minggu (15/7). Event ini pun sukses lantaran dihadiri sedikitnya 1.000 peserta. Melihat perkembangan di masyarakat, Kepala Staf Presiden Moeldoko pun melihatnya sebagai dinamika positif.
"Dukungan kepada Pak Jokowi memang terus mengalir. Apa yang dilakukan Samijo ini luar biasa. Layak diapresiasi. Ini juga bagian dari dinamika politik yang positif. Peluang Pak Jokowi melanjutkan pemerintahan di periode kedua memang terbuka sangat lebar," tutur Moeldoko.
[wid]