Berita

Ahmad Heryawan dan Prabowo Subianto/Net

Politik

Pengamat Saran Prabowo Pilih Aher Dibanding Anies

SENIN, 16 JULI 2018 | 23:58 WIB | LAPORAN:

Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2018 kian mengerucut ke dua poros, Jokowi dan pasangannya vs Prabowo dan pendampingnya.

Meski masih samar-samar perlahan bakal pasangan Jokowi, mulai mengkristal. Beredar sejumlah nama seperti mantan Ketua MK Mahfud MD dan TGB Zainul Majdi dari figur profesional dan dari Airlangga Hartarto dari partai politik pendukung pemerintah.

Sementara calon Prabowo, sejumlah nama juga sudah disebut-sebut. Ada mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Hingga belakangan munjul nama Agus Harimurti Yudhoyono.


Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai wacana Prabowo-Aher lebih masuk akal dibanding nama-nama calon lainnya.

Dia beralasan, Aher akan mendongkrak elektabilitas Prabowo di Jawa Barat. Meski pasangan Sudrajat-Syaikhu yang diusung Partai Gerindra dan PKS tidak menang, namun Sudrajat-Syaikhu memberi kejutan pasangan Ridwan Kamil-UU Ruhzanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Dalam beberapa survei nilai kedua pasangan tersebut lebih tinggi dibanding Sudrajat-Syaikhu.

"Aher kader PKS dan terbukti dua periode berhasil membangun Jawa Barat, dibanding dengan Anies Baswedan," kata Emrus saat dihubungi, Senin (16/7).

Anies, kata Emrus, belum teruji di Jakarta karena pembangunan saat ini masih sebagai karya dari Jokowi yang kemudian dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Walhasil, menurut dia, lebih kongkret ketika PKS memasankan Prabowo dengan Aher.

"Itu lebih prodduktif ketika nanti berhadapan dengan calon pesaingnya di Pilpres yakni Jokowi dan pasangannya," sambungnya.

Hal positif lainnya adalah Aher merupakan kader idiologis PKS yang secara definitif akan memperkuat koalisi antara Gerindra dan PKS. Sebab bagaimanapun politik itu bicara kekuasaan dan bicara kepentingan.

"Bukankah kepentingan PKS lebih terwujud jika mengusung kadernya sendiri yaitu Aher dibanding Anies," ujar dia.

Dia khawatir jika PKS memaksakan diri mengusung Anies yang dianggapnya sebagai politisi yang sangat cair, akan berdampak buruk kepada PKS di kemudian hari.

Sebagaimana diketahui, Anies pada 2014 lalu berada di pihak Jokowi dan mengkritik habis-habisan Prabowo. Tetapi, lanjut Emrus, saat Pilgub 2017 lalu Anies langsung cair dan mendekat ke Prabowo.

"Jadi jangan sepelekan kader sendiri, kecuali memang tidak ada kader lagi. Dan jika Aher dicalonkan, sekaligus menunjukkan kepada publik bahwa kaderisasi di PKS berjalan dengan baik. Ini bisa jadi insentif elektabilitas untuk PKS di Pemilu Legislatif nanti," tutupnya. [nes]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya