Berita

Suhariyanto/RMOL

Politik

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Bukan Berarti Turunkan Kemiskinan

SENIN, 16 JULI 2018 | 16:57 WIB | LAPORAN:

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak menjadi patokan untuk menurunkan kemiskinan di Indonesia.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Menurutnya kemiskinan merupakan masalah multidimensional. Kemiskinan timbul bukan karena masalah sosial, namun juga ekonomi. Sehingga diperlukan ekonomi secara berkualitas dan kebijakan yang kompherensif.

"Artinya sektor-sektor yang padat karya, itu mampu tumbuh tinggi, pertanian industri, perdagangan, kalau itu terjadi, berarti hasil pertumbuhan ekonomi akan dinikmati lebih banyak," ujarnya usai merilis hasil statistik periode Maret 2018, di kantor BPS, Jakarta, Senin (16/7)


Ia menuturkan jika perekonomian berkualitas dalam penerapannya maka mampu membuka lapangan pekerjaan sebagai potensi mengurangi kemiskinan, serta keterlibatan sosial dengan membantu kepada masyarakat yang tidak mampu.

"Kita harus memberikan kesempatan kepada mereka yang di bawah, kalau kita lihat, orang miskin dia miskin kenapa? Misalnya dia enggak sehat, dia pendidikannya enggak ada. Kita perlu keberpihakan dengan memasukkan mereka dengan memberikan kesempatan yang sama," tuturnya.

Suhariyanto menambahkan keterlibatan sosial bercermin pada Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang membantu anak-anak yang kurang mampu agar tetap bisa sekolah.

"Satu lagi adalah bantuan sosial, tetap dibutuhkan saat saat tertentu saat ada gejolak kenaikan harga BBM, listrik dan sebagainya, di negara manapun biasanya menerapkan tiga hal tersebut," tandas Suhariyanto.

Untuk diketahui, BPS menyatakan presentase penduduk miskin di Indonesia turun 9,82 persen atau berkurang sebesar 633,2 ribu dalam periode Maret 2018. [nes]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya