Berita

Foto/Net

Politik

Dituding Manfaatkan Balaikota Untuk Politik, Anies Bilang Itu Hanya Kegiatan Halalbihalal

JUMAT, 13 JULI 2018 | 09:24 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kemarin pagi hingga siang beredar isu menarik. Isunya; Balaikota akan dimanfaatkan sebagai deklarasi dukungandari Korps Alumni Himpunan Maha­siswa Islam (KAHMI) terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presi­den dalam Pilpres 2019.

Anies Baswedan langsung angkat bicara menanggapi isu itu. Dia mengaku, memang akan menggelar halalbihalal bersama KAHMI pada malam (Kamis, 12 Juli 2018) di Balaikota, Jakarta. Namun acara itu tidak ada sang­kut pautnya dengan politik. Dia pun tidak ingin agenda tersebut batal hanya karena isu hoaks yang beredar. Dia bahkan men­ganalogikan aksi penyebar isu hoaks ini sebagai ‘terorisme’.

"Enggaklah, tidak. Cek aja sama KAHMI, tidak ada uru­san. Saya bilang kalau mau pakai tempat ini tidak boleh ada kegiatan politik praktis. Jangan sampai kalah sama pengacau. Ini 'terorisme' main ini," ucapnya, di Jakarta, kemarin siang.


Anies menyebutkan, agenda halalbihalal dengan KAHMI di Balai Kota telah lama dijadwal­kan. Dia pun tidak mengetahui siapa yang membuat isu terse­but. Untuk diketahui, undangan deklarasi dukungan KAHMI untuk Anies beredar di aplikasi group Whatsapp. Di situ tertera bahwa deklarasi akan dilaksana­kan di Balai Agung, Balaikota Jakarta, pada Kamis malam pu­kul 19.00 hingga 22.00 itu. Pada undangan itu, tertera pula nama Presidium KAHMI Siti Zuhro dan Sekretaris Jendral KAHMI Manimbang Kahariady.

"Ini ada orang yang bikin. Ada aja orang yang waktunya longgar untuk bikin beginian. Justru itu menunjukkan betapa kita harus selalu konfirmasi kar­ena akan selalu ada seperti ini," tambahnya.

Mendengar ada kabar Balaikota akan dijadikan sebagai kegiatan politik, Ketua Fraksi PDI Perjuan­gan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, jabatan gubernur dan fasilitas yang didap­atkannya tidak boleh dimanfaatkan untuk memenuhi syahwat politik. "Jangan Abuse of Power," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Gembong mengaku, awalnya beredar undangan acara De­klarasi Dukungan KAHMI untuk Calon Presiden Anies Baswedan Kamis 12 Juli 2018 di Balai Agung, Balaikota Jakarta. Meski tak lama berselang, kemudian muncul undangan serupa dengan tema halalbihalalal.

Menurutnya, undang-undang sudah sangat jelas mengatur. Fasilitas milik negara tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis. Tetapi, untuk ke­pentingan warga Jakarta.

Pasal 281 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu secara jelas menyebut­kan kampanye Pemilu yang mengikutsertakan presiden, wakil Presiden, menteri, gu­bernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota dilarang mengguna­kan fasilitas dalam jabatannya, kecuali fasilitas pengamanan sebagaimana diatur undang-undang.

Larangan itu juga diatur dalam PP No 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara bagi Pejabat Negara dalam Melaksanakan Kampanye Pemilihan Umum. Pasal 21 ayat 1 menyebutkan, dalam melak­sanakan kampanye pemilu, pejabat negara dilarang meng­gunakan fasilitas negara; me­mobilisasi aparat bawahannya untuk kepentingan kampanye; menggunakan dan/atau meman­faatkan dana yang bersumber dari keuangan negara.

"Walaupun sekarang belum memasuki masa kampanye tetapi Undang-undang itu tetap menjadi acuan. Jangan sampai masalah yang sama saat kedatan­gan Amien Rais di Balai Agung terulang,"  ungkapnya.

Gembong mencatat, Anies pada 25 April lalu memanfaat­kan Balai Agung sebagai kegia­tan politik. Di sana, Amien Rais berpidato. Acara itu, menurut Gembong, dibungkus kegiatan keagamaan, yakni 'Ustadzah Peduli Negeri'. Amien saat itu berpidato terkait Pilpres.

Politisi PDI Perjuangan lain­nya, Yuke Yurike mengatakan, selama setahun ini Anies minim prestasi. Penyerapan APBD menjadi tolok ukurnya. "Penyerapan masih di bawah 30 persen. Itu artinya cuma dipakai buat bayar gaji pegawai dan belanja alat kantor," katanya.

Secara kasat mata juga ke­lihatan. Sampai Juli tidak ada proyek baru. Geliat pembangu­nan di Sudirman-Thamrin hanya meneruskan program tahun lalu. Itupun, Kementerian PUPRyang menjadi komandannya.

"Sudahlah, stop berpolitik terus. Jangan ketiadaan prestasi disamarkan dengan ambisi pribadi,"  tegasnya.

Sekretaris Jenderal Maje­lis Nasional KAHMI Manim­bang Kahariady mengatakan, pihaknya konsisten menjaga komitmen dan independensinya. Dia menyatakan, KAHMI tidak berpolitik praktis mengingat organisasinya bukan parpol.

"KAHMI juga tak bisa digu­nakan sebagai alat dukungan parpol," katanya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya