Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo-Agus Harimurti Yudhoyono/net
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuat survei simulasi untuk tiga nama yang disebut-sebut sebagai capres lawan kuat incumbent Joko Widodo.
Tiga nama itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Masing-masing dipasangkan dengan beberapa nama yang selama ini masuk bursa capres maupun cawapres.
Jika Prabowo Subianto sebagai capres, pasangan yang paling ideal untuknya dalam pertandingan melawan Jokowi adalah Gatot Nurmanyto. Pasangan ini meraih elektabilitas 35,6 persen.
Selanjutnya Prabowo-Anies Baswedan (19,6 persen), Prabowo-Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (12,3 persen), dan Prabowo-Ahmad Heryawan alias Aher (10,2 persen). Kalau Prabowo dengan tokoh-tokoh lain hanya meraih 12,4 persen. Sedangkan yang menjawab tidak tahu dan tidak menjawab berjumlah 9,9 persen dari seluruh responden.
Bila Gatot Nurmantyo sebagai capres, pasangan yang paling bagus dalam laga melawan Jokowi adalah Anies Baswedan (31,8 persen).
Di bawahnya, Gatot-AHY (21,5 persen) dan Gatot-Aher (13,3 persen). Kalau Gatot dipasangkan dengan tokoh lain meraih 18,7 persen. Sedangkan yang menjawab tidak tahu dan tidak menjawab berjumlah 14,7 persen.
Terakhir, jika Anies Baswedan menjadi capres lawan Jokowi, maka pasangan yang paling kuat untuknya adalah AHY dengan elektabilitas 33,4 persen.
Selanjutnya disusul Anies-Aher (27,4 persen) dan Anies-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (23,4 persen). Sedangkan jika Anies dipasangan dengan tokoh lain mendapat 6,8 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu hanya 9,0 persen.
LSI Denny JA mengumpulkan data pada 28 Juni-5 Juli 2018. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1200 orang.
Wawancara dilakukan secara tetap muka, responden menggunakan kuesioner, dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
[ald]