Berita

Jusuf Kalla/RMOL

Politik

Pembangunan Daerah Tertinggal Upaya Atasi Kesenjangan

SELASA, 10 JULI 2018 | 13:15 WIB | LAPORAN:

. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan kesenjangan dan ketimpangan di Indonesia merupakan suatu hal yang serius. Upaya mengatasi hal tersebut tentunya berbeda dengan negara lain, terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan berpulau-pulau.

"Mengatasi kesenjangan dan ketimpangan harus memenuhi berbagai cara, dan tentunya harus punya upaya. Ketimpangan ini bukan masalah baru, setiap saat bisa terjadi," ungkapnya saat berpidato di Indonesia Development Forum (IDF) 2018, Jakarta, Selasa (10/7).

JK menuturkan seperti halnya pada tahun 1998, dimana kesenjangan dan ketimpangan telah menimbulkan pemberontakan di Sulawesi dan Sumatera karena daerah tersebut kaya namun di sisi sarana rendah.  


"Karena itulah terjadi pemberontakan yang mengorbankan ribuan orang, Aceh juga bukan masalah syariah tetapi masalah ketimpangan ekonomi yang menyebabkan konflik," tuturnya.  

Selain itu, JK mengatakan kesenjangan juga menimbulkan masalah sosial yang besar. Oleh karenanya berbagai upaya telah dijalankan pemerintah untuk mengatasi polemik ini.  

"Salah satu program pemerintah sekarang adalah memajukan daerah yang tertinggal, karena kita menyadari bahwa untuk menerapkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ialah mengatasi ketimpangan memajukan bangsa ini dengan seksama," lanjutnya.

Ketimpangan juga tidak lepas dari kemiskinan, sehingga penyebabnya yang panjang yaitu dimulai dari awal kehidupan, pendidikan, kesehatan, sanitasi termasuk ketersedian listrik.

"Tanpa pemerataan hal tersebut, maka tentu ketimpangan antar daerah akan terjadi," tandasnya.

Di tahun kedua ini IDF mengangkat tema "Terobosan untuk Mengatasi Kesenjangan Antarwilayah di Seluruh Indonesia". Tema tersebut dipilih karena beberapa sebab salah satunya berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi-provinsi termiskin Indonesia termasuk Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Barat tercatat di bawah rata-rata nasional 70,81 persen. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya