Berita

Foto/Net

Bisnis

Bulog Makin Pede Jualan Beras Kemasan

Di Jawa Barat Laku Keras
SELASA, 10 JULI 2018 | 08:25 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perum Bulog menargetkan beras kemasan dalam bentuk renceng atau sachet dapat di­distribusikan secara nasional pada September tahun ini. Be­ras sachet ini bakal kembali diproduksi mengingat animo masyarakat cukup bagus.

Respons positif datang dari warga di Jawa Barat. Saat ini, produksi beras sachet di tanah pasundan sudah sangat tinggi.

"Di Jawa Barat, penjualan be­ras sachet sudah mencapai 11 ton selama dua pekan Juni 2018," tutur Direktur Bulog Imam Subowo, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.


Kemudian bergerak ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sudah produksi juga mulai ban­yak diminiati. "Menyusul Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing sebanyak 9 ton. Kita sudah produksi secara bertahap, mungkin minggu ketiga Juli ini seluruh Indonesia sudah bisa produksi," tuturnya.

Imam berharap, pada bulan September 2018 produksi beras sachet sudah semua (tersebar). Dijelaskan, pada tahap awal, beras renceng disebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yog­yakarta, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Bengkulu. Oleh sebab itu, Bulog memastikan ketersediaan produk tersebut.

Harga beras sachet akan diben­derol sekitar Rp 2.500 per 200 gram. Ia menilai, harga tersebut hanya sementara dan berlaku di seluruh Indonesia. Namun, harga ini sewaktu-waktu dapat berubah tergantung perkemban­gan ke depannya.

"Untuk berat beras sachet ini, kita akan lihat respons pasarnya seperti apa. Misalnya, kebutuhan masyarakat 3 ons, maka akan kita produksi. Intinya, kalau kita tidak tes pasar, kita tidak akan tahu kuncinya baik dari sisi harga maupun jumlahnya," terang dia.

Lebih lanjut, beras sachet sudah dijual ritel, namun belum masif. Beras ini juga dapat ditemui di Rumah Pangan Kita (RPK). "Tanggapan masyarakat dengan beras renceng ini alham­dulillah cukup bagus. Harapan­nya, Bulog mengutamakan ketersediaan beras renceng seh­ingga beras gampang diperoleh," tuturnya.

Produksi Beras Premium


PT Mitra BUMD Nusan­tara (MBN) berencana fokus memproduksi beras premium karena teknologi yang diguna­kan peralatan didesain untuk menghasilkan kualitas tinggi.

"Harga eceran tertinggi (HET) beras premium sekitar Rp 12.000 per kilogram (kg), sedangkan beras medium Rp 9.000 per kg sehingga ada marjin Rp 3.000 per kg," tutur Direktur Utama PT Pertani (Persero) Wahyu di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.

Oleh sebab itu, MBN ber­investasi pada mesin pemilah warna atau color sorter untuk memilah warna beras yang baik. Jika warna beras memiliki kuali­tas premium, maka harga yang ditawarkan akan tinggi.

Hal serupa diungkapkan oleh Pejabat Eksekutif Bidang Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar. Menurut dia, petani yang dibina oleh Bank Mandiri di Ciamis didorong untuk menghasilkan beras dengan warna terbaik.

"Warna beras akan memiliki warna terbaik dengan meng­gunakan color sorter. Kita juga imbau petani menanam beras organik biar keuntungan buat petani lebih besar," ujar Alex­andra. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya