Foto/RMOL
Foto/RMOL
"Saya baru sadar saat pemilihan PM Perancis, (Emmanuel) Macron. Partai besar dan tokoh besar tidak disukai. Oleh karena itu apa yang dilakukan Marcon. Dia bikin partai, ada 200 ribu anggota di Facebook," ujar RR saat berbincang bersama rekan-rekan akademisi dan praktisi politik yang tengah memperjuangkan gugatan terhadap Presidential Threshold (PT) di kediamannya, Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan, Senin (9/7).
RR menambahkan, Macron hanya memfasilitasi rakyat yang menginginkan perubahan. Lalu, ia pun mendaftar sebagai anggota parlemen setempat. Padahal, partainya berada di level bawah.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58