Berita

Sangap Surbakti/RMOL

Politik

Aktivis 98 Heran Demi Jokowi Mau Saja Diajak Kesana-Kemari

SENIN, 09 JULI 2018 | 19:05 WIB | LAPORAN:

Calon petahana, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah ditipu mentah-mentah oleh pihak yang mengaku sebagai Aktivis 98.

Ketua Gerakan Nasional Satu Periode, Sangap Surbakti merasa heran Jokowi mau saja hadir di acara tersebut hanya demi mendapatkan dukungan. Padahal, menurut dia, sebagian besar orang-orang di acara itu sesungguhnya bukanlah aktivis 98.

"(Jokowi) mau aja, bodoh ditipu. Itukan presiden bodoh mau ditipu. Iya dong," ketusnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (9/7).


Sangap mengaku sangat sedih lembaga kepresidenan justru dipimpin oleh orang yang mudah dikerek-kerek.

Ia khawatir jika presiden mau dikerek-kerek, pihak asing bisa seenaknya menggiring Indonesia sesuai dengan kepentingan asing.

"Kita bicara presiden kita, enggak bicara perorangan. Kalau bicara lembaga, kita bicara marwah bangsa. Lalu kalau dia presiden datang kesana, kemari, lalu melihat konteks kelembagaan wah ini negara mau di bawa kemana," ujarnya.

Perlu diketahui, Gerakan Nasional Satu Periode yang diinisiasi Sangap dan kawan-kawan adalah gerakan yang ingin mencari sosok pengganti Jokowi melalui ajang Pilpres tahun 2019 nanti.

 Gerakan Nasional Satu Periode menilai pemerintahan yang dipimpin Jokowi tidak berlandaskan ajaran Soekarno dan semangat reformasi tahun 1998.

Justru, Sangap Cs menganggap rezim Jokowi sudah menggunakan faham neoliberalisme dalam menjalankan pemerintahan. Alasannya Jokowi sama sekali tidak memiliki konsep bernegara yang baik.

"Ya emang dia dasarnya tukang kayu, tukang meubel mereka (bekerja) sesuai dengan pesanan. Kutip aja itu. Mau saya ditangkap. Jaman sekarang saya enggak takut. Saya dari dulu diancam dibunuh segala macam, saya diciduk di rumah saya di bawa ke Mabes Polri, itu yang terjadi," pungkas Sangap yang juga aktivis 98 ini. [nes]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya