Berita

Politik

Manifesto Politik Relawan Pro Demokrasi: Jokowi Cukup Satu Periode!

SENIN, 09 JULI 2018 | 17:30 WIB | LAPORAN:

Jokowi cukup satu periode! Manifesto politik inilah yang melandasi relawan/aktifis pro demokrasi menggelar Konferensi Nasional Satu Periode pada 3-4 Agustus mendatang.

"Kegiatan akan dihadiri peserta 1100 orang dari 34 provinsi," kata Ketua Panitia Konferensi Sangap Surbakti kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/7).

Manifesto Politik Gerakan Nasional Satu Periode menyerukan Jokowi cukup satu periode. Terbukti program Nawacita seperti yang tertuang dalam visi dan misi Jokowi sebagai presiden tidak dapat direalisasikan.


Rezim Jokowi sebut dia justru mengulangi kebijakan yang dilakukan oleh Orde Baru, yaitu pembangunan disandarkan kepada hutang luar negeri, yang nilainya terus mengalami kenaikan cukup signifikan sejak tiga tahun terakhir.

Di lain hal Pemerintah Jokowi mengobral utang dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Padahal jika kepemilikan SBN didominasi oleh asing, maka pemerintah tidak dapat mengendalikan pergerakan pasar.

Akibatnya ketika ada penguatan dolar AS terhadap rupiah, pemerintah tak dapat berbuat banyak kecuali menyalahkan pihak eksternal.

Pemerintah juga mengobral murah BUMN, dan membuka kran yang luas bagi TKA khususnya TKA dari China. Visi-Misi Nawacita pemerintahan Jokowi melakukan tata kelola pemerintahan bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, terbukti hanya jargon. Demokrasi berlaku surut dengan dikeluarkannnya Perppu Ormas dan UU Anti Terorisme.

Kriminalisasi terhadap tokoh-tokoh yang selama ini kritis terhadap kebijakan rezim Jokowi-JK terus berlanjut. Indikasi kecurangan yang sistematis dan struktur dalam Pilkada sangat massif. Rezim Jokowi-JK juga mengingkari janji mengungkap kasus korupsi besar seperti BLBI yang pengungkapannya dibatasi hanya pada kaum kroco.

Begitu juga dengan penyelesaian kasus-kasus HAM di masa lalu tak satupun yang diungkap. Jangankan mengungkap kasus penculikan aktivis 98 ataupun pembunuhan Munir, pelaku penyirman air keras terhadap Novel Baswedan saja diabaikan.

"Ini sangat mencedrai akal sehat kita. Baik langsung ataupun tak langsung, sadar atau tidak sadar, rejim Jokowi telah melucuti kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan martabat budaya Indonesia, sehingga bangsa ini terpuruk seperti saat ini," katanya.

"Rakyat Indoensia harus sadar, jika kebijakan ekonomi dan politik saat ini tidak segera ditata ulang dan disesuaikan dengan semangat reformasi 1998, maka perlawanan rakyat akan kembali menggelora serta tsunami politik baru akan hadir kembali. Oleh karena itu kami menyerukan: Jokowi cukup satu periode. Ganti haluan ekonomi sekarang juga, tinggalkan neoliberalisme, kembali ke Pasal 33 UUD 1945," katanya.[dem]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya