Berita

Susilo Bambang Yudhoyono/net

Politik

Koalisi Demokrat-Gerindra, Low Cost High Performance

MINGGU, 08 JULI 2018 | 02:39 WIB | LAPORAN:

Kemungkinan koalisi Partai Demokrat dengan Partai Gerindra dengan mengusung Prabowo Subianto-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diibaratkan Pilgub Jawa Timur.

"Prabowo hampir sama seperti Khofifah (Cagub Jatim). Sudah dua kali berkontestasi dan dua kali juga kalah," kata anggota Dewan Pakar Jaringan Nusantara, Jansen Sitindaon, lewat surat elektronik, Sabtu (7/7).
 
Mengapa demikian? Karena, seperti Khofifah yang pernah kalah dua kali Pilgub Jawa Timur, Prabowo pun selalu berlawanan dengan calon yang didukung Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam dua kali pemilihan presiden.


"Dua kali pilpres tidak pernah didukung dan bahkan jadi penantang SBY, dan hasilnya, dua kali Prabowo kalah. Pada kontestasi ketiga di Pilgub Jatim, Khofifah akhirnya berhasil menang dan menjadi Gubernur, karena didukung SBY. Sepertinya Prabowo juga akan bisa menjadi Presiden pada Pilpres ketiga-nya, jika SBY mendukung," urai Jansen.

SBY seperti "puzzel" yang hilang untuk Khofifah dan Prabowo. Di luar itu, yang menjadi persoalan bagi Khofifah dan Prabowo juga sama, pada posisi wakil. Wakil yang digandeng sebelumnya tidak mampu hadir sebagai "vote getters" atau pendulang suara. Tidak punya efek kejut, segmen pemilihnya juga tidak jelas. Sehingga mentok.

"Kalau dianalogikan, AHY punya kesamaan dengan Emil (pendamping Khofifah) di sisi ini. Basis pemilih milenial, anak muda mayoritas di Pilpres 2019 besok," tambah Jansen.

Untuk urusan logistik, menurutnya, yang dilakukan Prabowo dan Gerindra dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam penggalangan dana bisa dijadikan alat ukur sejauh mana antusiasme dan dukungan masyarakat kepada Prabowo sebagai capres. Sekaligus, bisa juga sebagai pembanding untuk mengukur angka dukungan terhadap Prabowo yang terlihat dari berbagai survei.

Hal yang menarik juga adalah masyarakat akan sangat bersimpatik dengan usaha Prabowo menggalang dana. Diisukan tidak punya logistik untuk nyapres, Prabowo menunjukkan kemandiriannya. Ia bebas dari dukungan asing dan aseng.

Lanjutnya, duet Prabowo-AHY juga mampu menekan kebutuhan logistik pilpres. Mereka didukung dua partai besar yang telah melebihi syarat pencalonan sehingga tidak membutuhkan "mahar". Jaringan Partai Demokrat dan Gerindra juga sudah lengkap berdiri di seluruh pelosok Indonesia. Sehingga, biaya saksi yang biasanya menguras logistik pasti akan minimal. Jadi, Prabowo-AH hadir sebagai simbol capres dan cawapres "berdaulat", bukan boneka sokongan asing dan aseng.

"Dua partai besar bersatu, mengusung kader terbaiknya, pastilah juga akan memunculkan semangat 'spartan' tersendiri di kader kedua partai. Inilah yang dinamakan Demokrat-Gerindra bersatu, low cost high performance," tutupnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya