Berita

Foto: RMOL

Politik

Aksi 67 Kecewa Dengan Penjelasan SP3 Kasus Sukmawati

JUMAT, 06 JULI 2018 | 18:49 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Massa aksi “67 Tegakkan Keadilan” merasa tidak puas dengan penjelasan pihak Bareskrim Polri atas penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan budayawati Sukmawati Soekarnoputri.

“Jauh dari kepuasan, kecewa. Tidak ada kejelasan dari Staf Bareskrim,” kata perwakilan demonstran tersebut, Bernard Abdul Jabbar usai diterima perwakilan Bareskrim di Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/7).

Jabbar menilai, Sukmawati jelas-jelas terbukti menistakan agama. Menurutnya, kasus ini bahkan lebih besar ketimbang kasus Ahok, yang kini telah dipenjara.


“Sementara Sukmawati kok dipermudah,” tanyanya.

Dia semakin kecewa lantaran pihak pelapor tidak diberitahu oleh penyidik bahwa kasus perkara Sukmawati telah dihentikan.

Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Umum (Ditipidum) Bareskrim, Kombes Pol Daddy Hartadi menjelaskan bahwa pada prinsipnya penyidik independen dalam segala kasus yang ditangani.

Adapun alasan penyidik mengeluarkan SP3 kasus Sukmawati, jelas Daddy, sudah sesuai tahapan hukum yang berlaku, yaitu laporan polisi telah diterima dan para saksi juga pelapor telah diperiksa.

“Sudah ada 20 orang yang kita periksa, termasuk para ahli-ahli seperti bahasa dan lainya, kita juga sudah lakukan gelar perkara,” jelas Daddy. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya