Berita

Foto/RMOL

Bisnis

Strategi Pemerintah Hadapi Pembatasan Komoditas Minyak Sawit Uni Eropa

KAMIS, 05 JULI 2018 | 22:56 WIB | LAPORAN:

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH), Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melakukan pertemuan terkait pembatasan komoditas minyak kelapa sawit yang dilakukan Uni Eropa (UE) pada tahun 2021.

Menteri LKH Siti Nurbaya mengungkapkan pihaknya dan kedutaan besar Prancis, melaporkan progres dan strategi terkait dengan mundurnya tahun pembatasan minyak kelapa sawit, yang seharusnya 2030 namun menjadi 2021.

"Tadi Pak Dubes (Jean Berthonnet) melaporkan sekaligus membahas  strategi-strategi antara lain, adalah menyampaikan secara luas usaha-usaha yang sudah kita lakukan," ungkap Siti di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (5/7).


Upaya tersebut menurutnya seperti diforestasi, lahan gambut, masyarakat hukum adat, persoalan habitat satwa liar, dan soal tenaga kerja.  

"Pak Menko Perekonomian (Darmin Nasution) tadi bilang dibutuhkan task force untuk lintas kementerian, guna mengikuti perkembangannya secara lebih rutin," tuturnya.

Strategi lainnya yaitu menggalakkan kampanye secara luas di Eropa, yang sebelumnya akan diuji coba dahulu di Prancis.

"Kampanye secara luas tersebut yaitu ke petaninya, bentuknya seperti komunikasi,  interaksi, pertemuan, diskusi dan workshop," lanjutnya.  

Saat ini pihaknya menginginkan lebih membicarakan hal positif terkait minyak kelapa sawit dibandingkan hal negatifnya.

"Dari pada kita menolak, nanti disangkanya alibi," katanya.  

Pasalnya, UE merevisi kebijakan pembatasan minyak sawit yang akan dilakukan pada 2021 sementara produk lainnya akan berlaku pada 2030, karena hal tersebut Indonesia menganggap Eropa melakukan diskriminasi minyak kelapa sawit. [fiq]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya