Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
KEMATIAN bukan penghaÂlang untuk bersilaturrahim. Kematian dalam perspekÂtif Al-Qur'an dan hadis juga bukan akhir dari segalanya. Sebaliknya kematian bisa menjadi awal dari sebuah proses yang lebih panjang. Terlalu banyak ayat dan hadis mengisyaratkan hal ini, antara lain perinÂtah Allah Swt kepada kita semua untuk berselaÂwat kepada Rasulullah Saw, sebagaimana disÂebutkan dalam ayat: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam pengÂhormatan kepadanya." (Q.S. al-Ahdzab/33:56). Perhatikan ayat ini menggunakan bentuk fi'il mudhari' (tenses present dan future), yang biÂasanya digunakan untuk perbuatan sekarang dan akan datang. Ini mengisyaratkan meskipun Rasulullah sudah wafat 14 abad silam tetapi kita sekarang dan generasi yang akan datang tetap diminta untuk berselawat atau bersilaturrahim kepadanya. Orang-orang yag rajin dan dengan tulus bersilaturrahim dengan Rasulullah maka ia pun akan menjumpai mereka dalam bentuk mimpi atau bentuk-bentuk imajinasi lainnya.
Mimpi berjumpa Rasulullah Saw. diungkapÂkan dalam berbagai hadis. Di antara hadis itu ialah: "Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. SesungÂguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku." (H.R. Muslim dari Abi Hurairah). Dalam redaksi lain, Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-beÂnar melihat sesuatu yang benar." (H.R. Muslim dari Abu Qatadah). Dalam riwayat lain disebutÂkan, barangsiapa yang sering berselawat terÂhadapku, aku tahu dan aku tentu memberikan syafaat di hari kiamat. Dalam redaksi lain dikaÂtakan, barangsiapa memimpikan aku maka aku akan bersamanya di syurga kelak. Hadis-hadis tersebut tak perlu diragukan karena diriwayatÂkan oleh Imam Bukhari atau Imam Muslim, dua perawi yang amat credible dalam ilmu hadis.
Memimpikan Rasulullah Saw dalam mimpi tentu merupakan dambaan setiap umatnya. Sejumlah ulama khawas menasehatkan jika ingin bermimpi berjumpa dengan Rasulullah maka berdoalah kepada Allah Swt, wujudkan rasa cinta yang sangat mendalam, dan banyakÂlah bershalawat terhadapnya. Mimpi berjumpa Rasulullah memiliki banyak bentuk, mulai dari melihat anggota badan Rasulullah Saw secara samar-samar, sampai menjumpainya secara utuh, bahkan berkomunikasi (batin) dengannya. Mimpi berjumpa dengan Rasulullah merupakan kenikmatan tersendiri. Dalam biografi para wali, Jami' Karamat al-Auliya' (dua jilid) karya Yusuf Ismail Nabhani, di antara 549 wali, ada banyak di antaranya disebutkan pernah dan sering berÂjumpa dengan Rasulullah Saw.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
UPDATE
Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39
Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16
Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07
Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24
Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07
Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34
Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10
Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09
Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12
Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10