Berita

Susi Pudjiastuti/RMOL

Politik

Indonesia Bagian Ketua ICRI, Menteri Susi Bawa Misi Nawacita Jokowi

RABU, 04 JULI 2018 | 04:21 WIB | LAPORAN:

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan menghadiri acara serah terima Sekretariat International Coral Reef Initiative (ICRI) dari Perancis kepada Monaco, Australia, dan Indonesia di Paris, Perancis, Rabu (4/7).

Kehadiran Menteri Susi tersebut merupakan konfirmasi Pemerintah Indonesia atas hasil Sidang Umum ICRI ke 32 di Nairobi, Kenya pada 7 hingga 9 Desember 2017 .

Susi mengungkapkan kehadirannya merupakan bentuk komitmen Indonesia sebagai ketua bersama ICRI. Sebab masalah terumbu karang masih menjadi perhatian besar. Terlebih Indonesia memiliki perairan sangat luas yang didalamnya hidup berbagai macam terumbu karang.


Menurut Susi Indonesia bersama lima negara lainnya yaitu Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste di skala regional Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) diharapkan membawa isu tersebut agar dapat berkembang menjadi skala global.

"Dengan demikian, kita berharap Indonesia dapat memasukkan program-program dalam konteks implementasi UNEA Resolution on Coral Reef Management dengan lebih mudah karena Indonesia menjadi inisiatornya," jelas Susi di Jakarta, Selasa (3/7).

Susi menilai, kesempatan ini dapat mendorong adanya konvensi khusus terumbu karang.

Menurutnya hal tersebut merupakan bentuk diplomasi Indonesia dalam kemaritiman dan kelautan yang sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo. Salain itu untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam dunia bahari.

"Kita dapat memanfaatkan banyak peluang di ICRI untuk kepentingan negara," ujarnya.

Dibentuk pada 1994 ICRI berperan penting dalam melestarikan terumbu karang dan seluruh ekosistem terkait.

Indonesia akan terlibat dalam Keketuaan Bersama ICRI pada periode 2018 hingga 2020. Besarnya potensi terumbu karang Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi yang bernilai tinggi.

Saat ini, ICRI memiliki anggota yang terdiri dari 38 negara termasuk Indonesia, tujuh organisasi internasional dan multilateral, enam organisasi regional, dan 21 entitas keilmiahan dan lembaga swadaya masyarakat. [nes]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya