Berita

Foto/Net

Bisnis

Pertumbuhan Industri Percetakan Stagnan

Teknologi Digital Berkembang
SELASA, 03 JULI 2018 | 11:07 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pengusaha memperkirakan pertumbuhan industri perceta­kan pada tahun ini stagnan. Hal ini dikarenakan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, semakin berkem­bangnya teknologi digital.

Ketua Umum Persatuan Pe­rusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Ahmad Mughira Nurhani berharap, pasar industri perc­etakan dalam negeri bisa naik pada tahun ini. Pada tahun lalu, nilai bisnis percetakan buku dan majalah diperkirakan sekitar Rp 6 triliun.

"Secara umum, kondisi in­dustri grafika berada dalam tren stagnan karena perkemban­gan teknologi digital yang me­nyebabkan koreksi permintaan," ujarnya, di Jakarta, kemarin.


Namun, pengusaha meyakini penyelenggaraan pilkada da­pat meningkatkan pesanan para pengusaha percetakan, terutama untuk surat suara. Bahkan, banyak perusahaan percetakan baru bisa meliburkan peker­janya sehari sebelum Lebaran. "Kami ada kenaikan omzet, bisa 10 persen dari rata-rata bulan biasa," ungkapnya.

Penyelenggaraan pemilihan umum memang menjadi harapan bagi industri grafika untuk men­dongkrak kinerja pada tahun ini. Selain permintaan pemerintah untuk mencetak buku pelajaran untuk musim ajaran baru.

Ia mengungkapkan, tantangan lain yang menekan pertumbuhan industri adalah pasokan ker­tas. "Pasokan kertas tidak bisa dipenuhi dengan cepat sesuai dengan permintaan pelaku in­dustri grafika," tuturnya.

Hal tersebut disebabkan pro­dusen kertas lebih banyak me­menuhi kebutuhan pasar ekspor dibandingkan dengan kebutuhan dalam negeri. Kertas daur ulang pun juga sulit didapatkan sebagai efek dari pengurangan pemaka­ian kertas di Amerika dan Eropa sehingga menghambat pasokan kertas bekas.

Ia mengungkapkan, harga kertas juga terus menanjak sejak awal tahun ini. Hingga April lalu, harga kertas telah naik sebesar 28 persen. "Pelemahan rupiah juga menjadi tantangan bagi kami karena mempengaruhi harga kertas," jelasnya.

Para pelaku industri percetakan pun mulai menyesuaikan harga produk mereka karena kenai­kan harga bahan baku tersebut. Mughi menyebutkan rata-rata pelaku industri grafika menaik­kan harga jual sekitar 10 persen.

Menteri Perindustrian (Men­perin) Airlangga Hartarto men­gatakan, percetakan menjadi salah satu industri yang menda­pat berkah dari adanya pilkada. "Selain tekstil dan pariwisata, industri percetakan juga menda­pat untung dari penyelenggaraan pilkada,"  ungkapnya.  ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya