Nama-nama orang beken seperti Deddy Mizwar, Sudirman Said, Lukman Edi dan terakhir Benny Kabur Harman gagal memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dihelat Rabu (27/6) pekan lalu.
Banyak faktor kegagalan mereka dalam Pilkada, di antaranya mesin partai, jaringan dan modal yang mengakibatkan gagal.
Demikian dikatakan pengamat hukum dari Universitas Al Azhar, Suparji Achmad. Di samping itu, menurut dia, faktor kesungguhan dan soliditas tim sukses dalam menggalang dukungan.
Hemat dia, nama-nama beken itu diberi kesempatan menduduki posisi lain seperti menteri. "Karena mereka memiliki pengalaman memimpin rakyat dan pernah jadi wakil rakyat tapi sangat tergantung presiden," ujarnya.
Seperti Benny K Harman, sebut dia, yang dikenal piawai di bidang hukum. "Kita tahu bagaimana sosok Benny K Harman di Komisi III, oleh SBY dipercaya menjadi pimpinan ketua Komisi III. Kepercayaan itu membuktikan bahwa ada kelebihan dari Benny K Harman," jelasnya.
Sementara itu pengurus DPP Partai Demokrat, Cipta Panca yang juga komunikator politik Partai Demokrat mengatakan, banyak pemikiran Benny yang menjadi referensi para pemegak hukum, termasuk pemerintah dalam melakukan reformasi hukum di negeri ini.
"Bung Benny K. Harman juga ketua Panja Revisi RKUHP di DPR. Dia orang yang tepat menduduki kursi eksekutif seperti Menkumham atau Jaksa Agung. Orangnya lurus, tegas dan sudah berpengalaman tiga kali pemilihan sebagai legislator di DPR," tambah politisi yang akrab disapa Panca.
[wid]