Berita

Sri Mulyani/Net

Bisnis

Sri Mulyani Minta Anggaran Kemenkeu Rp 46 Triliun

SELASA, 03 JULI 2018 | 03:26 WIB | LAPORAN:

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada Komisi XI RI untuk menyetujui pagu anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp46.252.810.452.000

Rencana realisasi pagu anggatan tersebut diakumulasikan dari 11 eselon 1 Kemenkeu.

"Sebagai kesimpulan pagu indikatif sebesar Rp46,252 triliun adalah pagu indikatif untuk kementerian keuangan, termasuk BLU (Badan Layanan Umum), Rupiah Murni, dan Hibah Luar Negeri mohon anggota dewan dapat menyetujui dan menetapkan," ucapnya di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (2/7).


Rencana kerja dalam RAPBN 2019 tersebut merupakan upaya Kemenkeu untuk merealisasikan program nawacita yang menjadi program andalan Presiden Joko Widodo.

Menurut Sri, Kemenkeu mendukung enam dari 10 prioritas nasional antara lain, kesehatan, pengembangan dunia usaha dan pariwisata, ketahanan energi. Kemudian, penanggulangan kemiskinan, pembangunan wilayah, serta politik, hukum, dan pertahanan keamanan.

"Untuk belanja pegawai totalnya Rp21,34 triliun, belanja barang Rp9,46 triliun, dan belanja modal Rp1,72 triliun, totalnya adalah Rp32,49 triliun. Ini yang non BLU, jadi ini yang kementerian keuangan saja," ujarnya.

Berdasarkan sumber dana, pagu indikatif kementerian keuangan tahun anggaran 2019 terdiri atas, Rupiah Murni (RM) sebesar Rp32.499.231.452.000, BLU sebesar Rp13.723.668.000.000, serta Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp29.911.000.000.

Komisi XI DPR RI menyetujui pagu indikatif yang dimintakan Kemenkeu. Anggota Komisi XI Johnny Plate berharap Kemenkeu menekankan anggaran penerimaan negara itu dialokasikan secara benar.

"Agar penerimaan negara Itu bisa tercapai dengan baik," ujar Johnny. [nes]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya