Berita

Politik

Pemerintah Tipu Rakyat Dengan Menaikkan Harga BBM

SENIN, 02 JULI 2018 | 10:38 WIB | LAPORAN:

. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dinilai sebagai bentuk nyata dari pengkhianatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap bangsa, negara dan rakyat.

Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengatakan hal itu terjadi karena pemerintah ingkar janji terkait harga BBM.

Sesuai dengan RAPBN tahun anggaran 2018 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan pemerintah tidak akan ada kenaikan harga BBM termasuk elpiji 3 kg dan listrik pada tahun 2018. Namun pada 1 Juli kemarin, pemerintah malah menaikkan harga Pertamax Cs.


Harga Pertamax naik Rp 600 menjadi Rp 9.500 per liter, Pertamax Turbo naik Rp 600 menjadi Rp 10.700 per liter, Pertamina Dex naik Rp 500 menjadi Rp 10.500 per liter, serta harga Dexlite naik Rp 900 menjadi Rp 9.000 per liter. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi ini berlaku di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

"Pemerintah tidak bisa dituduh menyebarkan hoax, yang bisa dituduh menyebarkan hoax adalah media massa, aktivis, media sosial. Pemerintahan dapat melakukan penipuan kepada rakyat bangsa dan negaranya," sindir Salamuddin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/7).

Tindakan menipu tersebut dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan terhadap bangsa, negara dan rakyat.

"Sudah berapa kali pemerintah menipu rakyat, bisa sejumlah hari dalam setahun. Bahkan bisa lebih dari itu. Karena pemerintah dapat menipu dengan efektif. Pemerintah memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan itu," bebernya.

Akibatnya, lanjut Salahuddin, apa yang dikatakan pemerintah berbeda dengan kenyataan. Misalkan, kata pemerintah, BBM, listrik, pendidikan dan kesehatan biayanya tidak naik, namun fakta di lapangan, harganya sudah naik berkali-kali.

"Sejak Jokowi berkuasa, harga listrik juga sudah naik berkali-kali hampir setiap bulan, pendidikan mahal sekali, masuk TK saja puluhan juta, biaya kesehatan tinggi sekali. Jadi kalau Menkeu bilang tidak akan naikkan BBM dan listrik ya, tentu saja aneh. Karena subsidinya di APBN dicabut, pastilah BBM dan listrik naik. Jadi ini penipuan ala milenial?" pungkasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya