Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Peluang Capres Lain Di Luar Jokowi Dan Prabowo Terbuka Lebar

SENIN, 02 JULI 2018 | 09:43 WIB | LAPORAN:

. Peluang calon presiden alternatif di luar petahana Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih sangat terbuka.

Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng mengatakan, sosok calon pemimpin alternatif diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, Jokowi sudah jelas-jelas merupakan pimpinan ultra konservatif atau neliberal murni.

"Kebijakan Jokowi semuanya sangat pro pada liberalisisi ekonomi, privatisasi sektor publik dan komersialisasi hajat hidup orang banyak," kata Salamudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/7).


Kebijakan neoliberalisme ini, lanjutnya, tampak jelas dalam kenaikan harga listrik, BBM, pendidikan dan kesehatan dalam tiga tahun terakhir.

"Jadi Jokowi bukan harapan mayoritas masyarakat yang menginginkan harga murah, BBM murah, listrik murah, dan pendidikan murah dan kesehatan murah," tegasnya.

Sementara Prabowo, lanjut Salamudin, sama sekali belum memperlihatkan pemikiran utuh untuk menjadi antitesa dari Jokowi. Prabowo belum secara terang-terangan mengemukakan haluan ekonomi yang dia mau tempuh.

Dengan demikian, secara umum masyarakat belum dapat melihat perbedaan Jokowi dengan Prabowo. Paling tidak perbedaan terkait masalah neoliberalisme infrastruktur, kenaikan harga BBM, kenaikan harga listrik, mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan.

"Sehingga kalau mau elektabilitas Prabowo naik, maka harus memberikan garis tegas perbedaan tersebut dengan kubu penguasa," imbuh Salamudin.

Kondisi ini sekaligus membuka pintu lebar bagi calon presiden alternatif untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi ekonomi bangsa yang kian terpuruk.

"Peluang kandidat alternatif muncul jelas terbuka lebar, asal alternatif ini benar-benar mebedakan diri dengan Jokowi atau kubu penguasa, benar-benar anti nekolib, benar-benar marhaenis. Siapa dia? Wallahualam," pungkas Salamudin Daeng.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin beberapa waktu lalu mengatakan, calon alternatif itu bisa saja ekonom senior Dr. Rizal Ramli yang sudah menyatakan diri maju pada Pilpres 2019.

Dan pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Universitas Bung Karno (UBK) pada Jumat kemarin, Prabowo dua kali memperkenalkan Rizal sebagai calon presiden. Dari kacamata politik, Ujang menilai aksi itu merupakan upaya Prabowo untuk memperkenalkan seorang capres alternatif. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya