Berita

Foto: Net

Bisnis

Kinerja Investasi BPJS Ketenagakerjaan Belum Maksimal

SENIN, 02 JULI 2018 | 07:53 WIB | LAPORAN:

Kinerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Naker) untuk lima bulan pertama di 2018 dianggap belum maksimal.

Meski BPJS Naker melaporkan dan mengklaim telah menorehkan keberhasilan, hingga akhir tahun ini diprediksi masih bisa dimaksimalkan.

Koordinator Advokasi BPJS Wacth Timboel Siregar menuturkan, ditargetkan hasil investasi bisa mencapai Rp 32 triliun di tahun 2018, namun dalam lima bulan awal BPJS Ketenagakerjaan baru mendapatkan Rp 13,24 triliun.


"Ini artinya target hasil investasi tidak tercapai sebesar Rp 90 miliar selama lima bulan ini, karena seharusnya target sampai dengan Mei 2018 adalah 13,3 triliun," ujar Timboel dalam keterangannya.

Dia mengatakan, dengan target Rp 32 triliun seharusnya rata-rata sebulan harus tercapai Rp 2,66 triliun. Sayangnya, dalam lima ini bulan ini rata-rata sebulan hanya tercapai Rp 2.64 triliun.

Bahkan, menurut Timboel, dengan adanya peningkatan 7 Days repo rate BI menjadi 5.25 persen, diharapkan agar manajemen BPJS Ketenagakerjaan, khususnya Direktorat Pengembangan Investasi, dapat mengambil momentum tersebut dan melakukan perubahan kajian-kajian alokasi aset investasi yang dapat meningkatkan imbal hasil untuk diberikan kepada peserta.

"Sehingga momentum penurunan IHSG yang pada saat ini berada pada kisaran 5600-5800 tidak bisa dijadikan alasan untuk menurunkan imbal hasil kepada peserta," ujar Timboel.

Dengan adanya nomenklatur yang berbunyi pengembangan investasi, kiranya manajemen BPJS Ketenagakerjaan benar-benar mengembangkan investasi dana peserta yang dapat langsung dinikmati oleh tenaga kerja.

"Jadi,  tidak hanya berkutat pada capital market, misalnya pengembangan rumah pekerja yang sampai sekarang belum optimal atau belum dirasakan oleh tenaga kerja," ujarnya.

Timboel mengingatkan, masih ada tujuh bulan ke depan untuk menciptakan gain investasi yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, lanjutnya, diharapkan ada kerja cerdas dan cermat dari Direktorat Pengembangan Investasi sehingga harapan mendapat hasil investasi dua digit bisa tercapai.

BPJS Ketenagakerjaan baru merilis laporan tentang kinerja investasi selama lima bulan pertama di tahun 2018 ini. Dengan  jumlah dana yang dikelola sebesar Rp 327.66 Triliun hingga akhir Mei 2018 ini, Yield on Investment (YoI) yang diraih sebesar 9.86 persen dengan nilai nominal sebesar Rp 13.24 triliun. [wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya