Berita

Firman Soebagyo/RMOL

Bisnis

Diserbu Produk Palsu Impor, Harga Bawang Lokal Anjlok, Sweeping Mafia Dan Importir

SENIN, 02 JULI 2018 | 07:34 WIB | LAPORAN:

Anjloknya harga bawang lokal terjadi oleh serbuan produk palsu impor.

Anggota DPR, Firman Soebagyo menilai para mafia impor pangan sudah keterlaluan.

"Kita sangat prihatin, dengan berbagai modus operandi para mafia atau importir pangan yang selalu membayang-bayangi rasa kecemasan masyarakat dan petani kita," tutur mantan pimpinan Komisi IV DPR ini.


Legislator dari Partai Golkar ini mengatakan, perilaku mafia dan importir seperti itu sudah sangat tidak layak untuk diberikan toleransi.

Dia pun menyerukan agar aparat penegak hukum segera bertindak dengan tegas kepada para mafia dan inportir seperti itu.

"Sudah sangat tidak layak untuk diberikan toleransi, apalagi pengecualian dalam proses dan penegakan hukum," ujarnya.

Firman membeberkan, tindakan pemalsuan jenis dan memasukkan produk komoditi pangan jelas bertentangan deng UU hortikultura, UU Pangan dan UU Perlindungan Pemberdayaan Petani.

"Di masing-masing UU itu secara jelas juga mengatur sanksi pidananya," ujarnya.

Oleh karena itu, Firman yang juga pemerhati pertanian dan petani meminta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan lembaga lainnya tidak berdiam diri, harus menyikapi persoalan pelanggaran hukum ini.

"Jangan hanya kenceng untuk menyikapi isu pertembakuan dan sawit saja loh. Karena bawang palsu ini adalah menyangkut dan mengganggu hak hidup masyarakat, kususnya petani," ujar Firman.

Firman Soebagyo juga meminta Kementerian Perdagangan jangan seolah-olah tidak mau tahu bahwa perilaku mafia pangan ini melanggar hukum.

"Kalau perlu, lakukan sweeping bersama aparatur penegak hukum lainnya ke pasar-pasar dan memusnahkannya, karena bawang palsu tersebut sudah masuk ke pasar-pasar loh," pungkasnya. [wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya