Berita

Rizal Ramli

Politik

PILPRES 2019

Paham Masalah Ekonomi Bangsa, Rizal Ramli Punya Kapasitas Jadi Cawapres

SABTU, 30 JUNI 2018 | 20:42 WIB | LAPORAN:

Sosok ekonom yang juga aktivis senior, Rizal Ramli dinilai pantas untuk dipinang menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pilpres 2019 mendatang.

Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, jika dilihat dari kondisi ekonomi bangsa yang kian terpuruk, sosok Cawapres negarawan dan paham akan isu-isu ekonomi sangatlah dibutuhkan bagi bangsa ini.

"Saya termasuk orang yang konsen kalau Wakil Presiden itu ke depan menurut saya ada dua pilihan. Selain dia seorang negarawan, dia juga harus sebagai seorang yang memiliki pemahaman utuh tentang ekonomi," jelas dia ketika dijumpai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (Sabtu, 30/6).


"Kemudian dia seorang yang memiliki stok pengetahuan yang banyak, ilmuan, jadi punya kapasitas intelektual yang baik, tinggi, dia juga adalah seorang yang memahami persoalan ekonomi," sambung Ubedilah.

Menurutnya, kedua hal itu merupakan jawaban atas peliknya masalah ekonomi bangsa. Dimana pada kenyataannya saat ini nilai rupiah terus melemah, pengangguran terus bertambah, penderitaan masyarakat juga masih terus ada.

"Saya kira itu penting wakil presiden yang memahami persoalan ekonomi global maupun nasional dan dia punya kapasitas secara pengetahuan untuk mengatasi ekonomi," tekan Ubedilah.

Dipertegas siapa sosok yang pantas untuk menjadi Cawapres bagi semua tokoh yang ingin maju sebagai Capres, Ubedilah bilang salah satunya adalah Rizal Ramli.

"Ya diantaranya ada Rizal Ramli, ada Sri Mulyani, bahkan praktisi yang punya kapasitas secara ekonomi seperti Khairul Tanjung," pungkasnya.

Diketahui, beberapa waktu lalu, RR, sapaan khas Rizal Ramli sudah menyatakan kesiapannya untuk meramaikan kontestasi Pilpres tahun 2019.

Rizal Ramli sendiri dalam berbagai kesempatan selalu melontarkan kritik pedas terhadap pemerintah yang dinilainya menjalankan ekonomi liberal.

Hal itu, menurut dia, tidak sejalan dengan ajaran ekonomi kerakyatan seperti yang diatur dalam Pasal 33 UUD 45. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya