Berita

Joko Widodo dan Mahathir Muhammad/Net

Politik

Jokowi-Mahathir Harus Redesign G To G Pekerja Migran Indonesia

JUMAT, 29 JUNI 2018 | 10:57 WIB | LAPORAN:

Labor Institute Indonesia atau Institute Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan mendorong pekerja migran, joint strategi tentang produk kelapa sawit, dan permasalahan lintas batas harus menjadi prioritas dalam pertemuan  Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Mahathir Muhammad, di Istana Bogor, hari ini (Jumat, 29/6).

Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga mengatakan, redesign kesepakatan antar pemerintah (G to G) tentang pekerja migran Indonesia ke Malaysia khususnya, yang masuk secara illegal perlu dilakukan terutama di sektor informal dan  perkebunan sawit di Malaysia.

"Perlindungan hak-hak dasar buruh migran Indonesia khususnya pengupahan dan perlindungan sosial bagi pekerja migran Indonesia perlu dihormati oleh pemerintah Malaysia," tegasnya.


Selain itu, kata dia, peluang kerja di sektor informal sebagai penata laksana rumah tangga (PRT) perlu dimanfaatkan dengan catatan pemerintah Malaysia berkomitmen melindungi hak - hak dasar pekerja tersebut.

Lebih lanjut Andy menyebutkan, kedua negara perlu membuat joint strategi tentang produk kelapa sawit. Sebab hampir 80 persen produk sawit internasional dikuasai Indonesia dan Malaysia.

"Bisnis kelapa sawit sangat menguntungkan bagi Indonesia karena banyak juga buruh migran Indonesia bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia, yang selama ini banyak masuk melalui jalur ilegal," terangnya.

Masalah yang juga penting adalah masalah perbatasan, baik di darat maupun laut. Andy menekankan, masih adanya pekerja di sektor perikanan Indonesia yang ditahan di Malaysia karena illegal fishing. Ironisnya  banyak nelayan Indonesia tidak memahami tentang lintas batas di laut.

"Intinya menurut kami pertemuan ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia agar permasalahan khususnya perlindungan terhadap pekerja migran di Indonesia dapat segera diatasi," tukas Andy. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya