PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) menargetkan uji coba pertama kereta MRT di jalur utama akan dilakÂsanakan pada 9 Agustus 2018. Uji coba tersebut merupakan langkah awal dalam persiaÂpan pengoperasian MRT JaÂkarta yang ditargetkan pada Maret 2019.
Direktur Utama PT MRT Jakarta yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta William Sabandar mengatakan, sebagai persiaÂpan uji coba tersebut, saat ini pihaknya tengah melakukan proses uji coba integrasi persÂinyalan menggunakan kereta pertama yang telah tiba beÂberapa waktu lalu. Persiapan persinyalan tersebut dilakukan di depo kereta yang terletak di Stasiun Lebak Bulus.
Setelah itu, pada 23 Juli 2018 akan dilakukan proses pengujian terhadap sistem persinyalan di jalur utama tanÂpa kereta. "Tanggal 9 Agustus mulai tes integrasi persinyalan di jalur utama menggunakan kereta pertama," ujarnya, di Kantor MRT Jakarta, keÂmarin.
William menambahkan seÂlain integrasi persinyalan, pihaknya juga melakukan serangkaian uji coba lainÂnya. Tujuannya agar kereta MRT bisa memenuhi aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang jelang pengoperaÂsiannya di Maret 2019.
Uji coba tersebut meliputi uji pergerakan kereta atau dyÂnamic test di jalur utama pada 10 September 2018, uji coba operasi sistem perkeretaapian secara terintegrasi oleh konÂtraktor pada 12 November 2018 dan uji coba operasi sistem perkeretaapian atau full trial run pada 15 FebruÂari 2019. "Akhir November kereta akan datang semua. Lalu pada 8 Desember muÂlai uji coba ke 2, 16 di jalur utama," katanya.
William menambahkan, saat ini sendiri menyebut progres pembangunan konÂstruksi MRT Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran HI secara keseluruhan mencapai 94,6%. Total tersebut adalah 96,87% pengerjaan bawah tanah 96,87% dan pengerjaan jalur lahan mencapai 92,40%. "Jadi per bulan ini, profesional kita sudah mencapai 94,52% untuk konstruksi," katanya.
Dikerjakan Malam Hari Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, meskipun ada event olahraga terbesar sepaÂnjang Asia tersebut, bukan berarti pekerjaan berhenti total. Menurutnya dalam event Asian games tersebut akan tetap ada pekerjaan yang diÂlakukan oleh MRT Jakarta.
Hal tersebut bertujuan untuk mengejar target penyelesaÂian dan pengoperasian MRT Jakarta. Sekedar informasi, MRT Jakarta ditargetkan bisa beroperasi pada bulan Maret 2019. "Asian Games kita tetap ada kegiatan proyek," katanya.
Namun ditegaskan, pengerÂjaan proyek tersebut bukan pengerjaan yang dilakukan di atas. Melainkan pengerÂjaan proyek yang bersifatnya di bawah tanah alias underÂground.
Selain itu, pengerjaan proyek MRT saat Asian Games juga tidak akan dilakukan full nonstop seharian. NantiÂnya pengerjaan proyek MRT hanya akan dilakukan pada malam hari ketika seluruh pertandingan berakhir.
Hal tersebut bertujuan agar tidak mengganggu kenyamanÂan atlet dan wisatawan yang ingin melihat pertandingan. Khususnya pada Stasiun-StaÂsiun yang dekat dengan venue pertandingan. "Dan kegiaÂtannya (pengerjaan proyek MRT) selama Asian Games dilakukan setelah pertandinÂgan selesai pada saat malam hari," jelasnya. ***