Berita

Moeldoko/Net

Bisnis

Ketum HKTI: PR Menuju Swasembada Pangan Masih Banyak

JUMAT, 29 JUNI 2018 | 06:46 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Indonesia hingga saat ini masih dalam tahap ketahanan pangan, belum mencapai fase swasembada pangan. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dihadapi untuk menuju fase swasembada.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam menciptakan swasembada pangan adalah lahan pertanian yang sempit.

Begitu kata Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko dalam acara Agriculture and Food Forum (ASAFF) yang diselenggarakan HKTI di JCC, Jakarta, Kamis (28/6).


"Rata-rata nasional lahan petani kita 0,2 sampai 0,3 hektare. Lahan yang kecil itu juga rusak karena penggunaan pestisida dan pupuk anorganik yang berlebihan," jelasnya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Kepala Staf Kepresidenan itu juga menjabarkan bahwa pengelolaan pasca panen turut menjadi kendala swasembada pangan. Petani, sambungnya, berpotensi kehilangan sebanyak 10 persen keuntungan jika pengelolaan panen tidak dilakukan secara baik.

Selain itu, penggunaan teknologi juga masih minim dalam proses pengolahan lahan.

"Petani juga tidak terbiasa dengan pendekatan manajemen. Mereka business as usual. Ya sudah seperti itu saja," sambung mantan panglima TNI ini.

Moeldoko mencatat petani Indonesia juga masih terkendala dalam mendapat bantuan permodalan dari bank. Pemerintah, kata dia, memang sudah hadir dalam berbagai program untuk membantu permodalan petani, tapi masih saja petani sulit mengakses perbankan.

"Ke depan, ini harus disolusikan," tukasnya.

Sementara demi menjamin ketahanan pangan, lanjut Moeldoko, ketersediaan barang dan harga yang stabil menjadi sangat penting bagi masyarakat.

"Kalau itu yang terjadi, maka stok pangan nasional tidak boleh kurang," tutupnya. [wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya