Berita

Foto/Net

Politik

PDIP Lupa Setelah Berkuasa, Saatnya Evaluasi!

KAMIS, 28 JUNI 2018 | 12:16 WIB | LAPORAN:

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengungkapkan penyebab anjloknya suara calon yang diusung PDIP di Pilkada serentak 2018.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengamati anjloknya suara PDIP tersebut, lantaran kurangnya konsisten dengan janji yang telah direncanakan sebelumnya.

"PDIP harus konsisten untuk dekat dengan wong cilik, perjuangkan rakyat kecil. Jangan ditinggalkan," ungkap Ujang melalui keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, kamis (28/6).


Ia mengatakan saat ini PDIP telah lupa setelah berkuasa, sehingga meninggalkan konstituen mereka dengan jargon wong cilik.

"Jika sudah berkuasa akan cenderung lupa. Lupa siapa yg mendukung dan lupa siapa yg memilih," kata Ujang.

Lanjutnya, 10 tahun kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP menjadi lawan politik (oposisi) dan dekat dengan masyarakat kecil.

"Itu tadi. Jika sudah berkuasa akan cenderung lupa. Lupa siapa yg mendukung dan lupa siapa yg memilih," lanjutnya.

Ujang menuturkan, kekuasaan akan membuat jurang pemisah antara rakyat yang memilih partai juga dengan anggota DPR yang dipilihnya. Karenanya, PDIP disarankan untuk mengevaluasi kinerja.

"Intinya PDIP harus evaluasi, agar tidak ditinggalkan konstituennya. Kekalahan pilkada momentum untuk evaluasi tersebut," ujarnya.

Jika saja PDIP konsisten dekat dengan rakyat, menurutnya calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP kemungkinan bisa menang.

"Sekarangkan kalah, artinya rakyat juga berhak untuk mengevaluasi dukungan kepartaiannya, Ketika sudah tidak memperkuangkan kepentingan rakyat lagi, maka rakyat akan berpaling atau bahkan menghukumnya untuk tidak memilihnya lagi," papar Ujang. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya