Berita

Foto/Net

Politik

Ada Yang Keras Menyesalkan, Ada Yang Ngerti & Memaklumi

Kang Emil Nyatakan Dukung Jokowi Di Pilpres 2019
KAMIS, 28 JUNI 2018 | 10:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Meski belum resmi ditetapkan sebagai pemenang pilkada gubernur Jawa Ba­rat, Ridwan Kamil sudah menyatakan siap mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Sikap tersebut rupanya membuat partai lain panas. Para netizen pun ikut berkomentar.

Partai Gerindra mencibir sikap politik Ridwan Kamil alias Kang Emil yang dinya­takan seusai pencoblosan pilkada itu. Namun, sikap Gerindra disindir netizen karena baper.

Pernyataan mendukung Jokowi disampai­kan Ridwan Kamil dalam salah satu program tv swasta. Awalnya, Ridwan menjawab per­tanyaan seputar isu dukungan cagub-cawagub Pilgub Jabar terhadap Jokowi untuk 2019.


Emil menegaskan akan mengikuti keputu­san partai pengusungnya untuk Pilpres 2019. Dia lalu menyatakan tegas, siap mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Arahnya tentunya mendukung Pak Jokowi sesuai dengan aspirasi dari partai-partai yang menjadi pengusung saya dan Pak Uu," tegas dia.

Sikap Ridwan ini dikritisi Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade. "Tadi Kang Emil menyatakan secara resmi mendukung Pak Jokowi pada Pilpres 2019," ujar Andre.

Padahal, sebelum pemilihan, setiap ditanya media, beliau menyatakan tidak benar men­dukung Pak Jokowi dan belum memutuskan mendukung siapa.

Ia meyakini jika Ridwan Kamil mengung­kapkan sikap politik itu lebih awal, Emil tak akan mendapat suara yang cukup banyak dari masyarakat Jabar.

Andre menduga sikap politik Emil men­dukung Jokowi yang disampaikan seusai pencoblosan merupakan salah satu strategi meraup suara masyarakat.

"Menurut kami, seandainya Kang Emil menyatakan dari awal sebelum pencoblosan bahwa beliau mendukung Pak Jokowi, kami meyakini bahwa suara Kang Emil akan lebih kecil dari sekarang," ucapnya.

Perbedaan sikap dari sebelum dan sesudah pencoblosan, menunjukkan Ridwan Kamil masih mengincar suara pemilih Jabar yang ingin #2019GantiPresiden.

"Kami menyayangkan ketidakjujuran Kang Emil dari awal ke masyarakat Jabar," imbuh Andre.

Sikap Gerindra yang menyindir Ridwan Kamil justru ditanggapi negatif oleh netizen. Warganet menganggap Gerindra tak menerima kekalahan sehingga baper.

User dengan nama Andik Wiyono meng­ingatkan kepada pasangan lain untuk legowo apapun keputusan Ridwan Kamil terkait Pilpres. "Calon kalah ya harus legowo. Semua bisa terjadi. Itu kan dulu bro. Jadi lo jangan baper kalo mau berpolitik siap kalah dan siap menang," ujar Andik.

Saran agar Gerindra tidak baper juga diucapkan user Gakdaygbener. "Wkwkwk. Kalah terus baper, keliatan khan gerindrong gak diterima dimana-mana. Makanya ngacaa, kenapa jadi gitu," katanya.

Masih menyindir, user EfferD menga­takan, Gerindra dan partai pendukung yang kalah harusnya ikhlas tidak perlu baper. "Gw suka gayanya. Ada yang baper berarti anda jadi politikus belum maksimal harus belajar dari kang Emil. Politik itu dinamis. Jokowi2periode."

Berikutnya, user Den Mas menuturkan jika dukungan Ridwan kepada Jokowi merupakan hak yang diatur dalam konstitusi. "Sekarang hak beliau / RK mau dukung siapa kekk. Koq jadi sensi yahhh. Mantaf kang Ridwan Kamil, pokokna juara wae lah. Kitu," katanya.

User Kiplik justru mengaku aneh dengan sikap politisi Gerindra yang marah dengan sikap Ridwan yang mendukung Jokowi. "Kenapa marah?, Pilihan kang Emil sesuaikan dengan hati nuraninya bukan hati hitam kayak itu tu," ujar dia.

"Ya wajarlah RK dukung Jokowi, karena partai pengusung Nasdem-PPP-Hanura juga dukung Jokowi," ujar user Nur Ali.

Pembelaan juga datang dari user dengan nama Budaya Negeri. Menurutnya, pernyataan Ridwan Kamil gak salah, dulu bilang ke media belum memutuskan untuk mendukung siapa. "Nah sekarang sudah memutuskan memilih siapa, kecuali dulu dia bilang gak bakal me­mutuskan untuk mendukung siapa itu baru salah," imbuh dia.

"Mantaaaap kang Emil dukung bapak Jokowi. Selanjutnya setelah bapak Jokowi kang Emil yang gantiin ok," kata user DedeRidwan.

Masih mencibir Gerindra, user Joe Damil mengatakan sah-sah saja kang Emil mendu­kung Jokowi pada pilpres nanti. Gerindra kan bukan pengusung kang Emil. "Kenapa harus mencibir. Ucapan kang Emil halal kok."

User Anticorrupt lebih sadis mengkritik. Kata dia, Gerindra kebakaran jenggot gara-gara jagoan-jagoannya jeblok. Biar rasa rakyat Indonesia udah muak politik SARA.

Senada, user Asbakrokokgarpet mengingat­kan kepada Gerindra untuk fair play dalam pertandingan termasuk menghargai pilihan orang lain. "Kalah ya kalah nggak usah cari alasan dan akui dengan lapang dada kalau sudah kalah, rakyat sudah semakin mengerti juga dipelintir dan digoreng percuma kalah tetap kalah."

"Kalah menang dalam pertandingan adalah hal yang wajar. Terima aja kekalahan dengan lapang dada dan sportif, jangan nyinyir dan terlalu banyak berandai-andai," kata user Agus Haryanto.

User Handy.ong mengingatkan jika dulu Gerindra tidak mendukung RK karena men­dukung Jokowi. "Saya bukan warga Jabar tapi saya ngikutin kok beritanya. Saya ingat betul kenapa Gerindra tidak mau dukung RK. Dikarenakan RK didukung Nasdem dimana syaratny RK harus mendukung Jokowi di pilpres 2019. Makanya Gerindra tutup pintu. Uda jelaskan."

Sementara user lain mengaku menyesal dengan sikap Ridwan yang belum dinyatakan menang tetapi sudah mendukung Jokowi. Seperti user Ari_djemana yang menyesal telah mencoblos Ridwan Kamil. "Seandainya gw tau Ridwan Kamil lebih awal dukung Jokowi ga makan gw pilih no 3 tadi,"  katanya menyesal.

Penyesalan sama juga utarakan user King Arjuna. "Nyesel milih Rindu, kalo tau dukung pak dhe balikin suaraaa," katanya.

Sementara user Syarief Sofyan mengatakan jika sikap politik dan pilihan RK konsekwensi dari politik. "Itulah politik, segala cara asal menang, kawan bisa jadi lawan atau seba­liknya," tandasnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya