Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyamÂbut positif rencana pemerintah memberikan potongan tarif atau diskon untuk pengguna jarak pendek Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) terkait rencana pemberlakuan tarif integrasi.
"Rencana pemberian diskon jangan hanya gimik pemerinÂtah saja. Kebijakan integrasi memang ada yang diuntungkan dan dirugikan. Tapi, pemerintah harus memperhatikan mereka yang dirugikan. Jangan sampai mereka terlalu besar mengalami kerugiannya. Saya kira memberi diskon salah satu solusinya," kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, SeÂlasa (26/06).
Dia menilai, pemberian poÂtongan tarif sangat mungÂkin dilakukan karena saat ini pembayaran tol menggunaÂkan uang elektronik sehingga pengaturannya semakin muÂdah.
"Tinggal disiapkan saja IT (teknologinya)-nya. Harusnya bisa berjalan dong, dengan menggunakan e-Toll kan bisa terpantau," cetusnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) MFauzan mengaku pihaknya siap menjalankan keputusan pemerintah.
"Kami sudah dapat informasi (soal diskon). Sebagai BUJT kita senantiasa memÂberikan yang terbaik bagi konsumen. Salah satunya denÂgan pemberian diskon ini. Sekarang sedang dibahas berÂsama dengan BUJT lainnya," ungkap Fauzan.
Sekadar informasi, ada empat BUJT yang mengelola Tol JORR. Selain, Hutama Karya, tiga lainnya yaitu PT Jalan Tol Lingkar Barat Satu, PT Marga Lingkar Jakarta, dan PT Jasa Marga (Persero).
Fauzan menuturkan, inteÂgrasi tarif ini bukan yang perÂtama di ruas tol Hutama Karya, sudah beberapa kali dilakukan pada jalan tol milik perseroan. Dengan begitu, perusahaan suÂdah memiliki patokan apa saja yang perlu disiapkan terkat integrasi tarif tersebut.
"Kita sudah siap 100 persen, mulai dari IT sampai alat-alat pendukung transaksi pembaÂyaran di gate tol," ujarnya.
Menurut Fauzan, berdasarÂkan kajian Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Kementerian PUPR, sekitar 61 persen pengÂguna Tol JORR akan memÂbayar tarif jauh lebih murah dengan pemberlakuan integrasi tarif tol. Karena, sebagian beÂsar pengguna jarak jauh. Dan, ada 38 persen pengguna akan membayar lebih mahal karena menggunakan tol jarak dekat. Serta sebanyak 1 persen memÂbayar dengan tarif sama.
Seperti diketahui, rencana pemberlakuan integrasi tarif tol menuai polemik di masyarakat. Pengguna jarak pendek protes kebijakan tersebut karena diÂanggap tidak adil. Karena mereka harus membayar tarif lebih mahal dari seharusnya. Penerapan integrasi tarif Tol sudah mengalami penundaan dua kali dari semula ingin diterapkan pada 13 Juni dan 20 Juni. Tarif integrasi tol ditetapkan untuk golongan I Rp 15.000, Golongan II-III menjadi Rp 22.500 dan Golongan IV-V menjadi Rp 30.000. ***