Berita

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso/Net

Bisnis

Buwas: Pokoknya Nanti Ditangkap

Ada Oknum Bulog Kerja Bareng Mafia Beras
KAMIS, 28 JUNI 2018 | 08:56 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perusahaan Umum (Perum) Bulog bakal menindak tegas oknum perseroan yang kedapatan bekerja sama dengan mafia beras dalam pendistribusian beras sejahtera (rastra) atau raskin. Oknum Bulog yang nakal itu bakal ditangkap.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menga­takan, pihaknya menemukan sejumlah oknum Bulog yang berkongsi dengan mafia beras rastra. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan dan ditemukan adanya beras yang disimpan atau "ditimbun" lebih dari 1,5 tahun lamanya di gudang Bulog.

"Evaluasi kita akan menda­patkan beberapa beras yang stoknya lebih dari 1,5 tahun ada di gudang Bulog," ujarnya.


Karenanya, selama ini banyak warga yang mengeluhkan kuali­tas beras rastra yang mulai ber-bau dan berkutu. Menurutnya, terdapat macam-macam modus yang dilakukan para mafia beras, misalnya setelah bekerja sama dengan oknum Bulog, beras yang ada dicampur dengan be­ras lokal dan kemudian dibuat kemasan baru dan dijual dengan harga mahal.

Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan pembena­han dalam pendistribusian beras rastra tersebut, salah satunya mengeluarkan atau disposal beras yang disimpan lebih dari empat bulan.

"Kita lakukan langkah-lang­kah perbaikan, khususnya kuali­tas beras yang ada di Bulog. Yang sudah tidak layak atau nilanya turun akan kita disposal, kita ganti yang berkualitas. Maksimal beras yang ada di Bulog 4 bulan. Lebih dari itu akan dikeluarkan dari gudang Bulog," jelasnya.

Ia menegaskan, disposal atau penghilangan beras ini tidak berarti beras tersebut langsung dibuang, namun nantinya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti untuk pakan ter­nak. "Saat ini, Bulog memiliki stok beras sebanyak 1,6 juta ton. Ada 200.000 ton beras yang tak layak," katanya.

Meski dilakukan disposal, pihaknya akan tetap mengganti beras tersebut dengan beras baru yang langsung diserap dari petani. Ia optimistis, hingga September mendatang pihaknya dapat menyerap 1 juta ton beras baru, sehingga total stok beras yang ada akan mencapai 2,6 juta ton.

Sementara itu, bagi oknum Bulog yang nakal membantu mafia menjual beras miskin kualitas rendah tersebut, akan segera ditindak.

Apalagi, ia mengaku telah mengantongi nama-nama ok­num yang bersangkutan dan te­lah menyerahkannya pada satgas pangan yakni tim yang dibentuk pemerintah dengan anggota lintas lembaga mulai dari Polri, KPPU, hingga kementerian teknis terkait.

"Ini kita berikan ke teman-teman Satgas Pangan dan da­pat dengan mudah didapat dan diketahui untuk penindakan agar tidak ada unsur kesengajaan (sengaja menjual beras kualitas rendah) berulang,"  katanya.

Sayangnya, ia enggan mer­inci lebih lanjut lokasi ataupun keberadaan oknum Bulog yang dimaksud. "Di seluruh Indonesia saya sudah kasih petanya. Nggak boleh dikasih tahu, itu bocor. Pokoknya nanti ditangkap," tegas dia. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya