DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerima kunjungan 13 Duta Besar dan Diplomat Negara-negara Uni Eropa di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (26/6).
Yang hadir dalam pertemuan kehormatan ini adalah Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend; Dubes Denmark, Rasmus Abildgaard Kristensen; Dubes Jerman, Michael von Ungern-Sternberg; Dubes Spanyol, Jose Maria Matres Manso; Dubes Austria, Helene Steinhausl; Dubes Polandia, Beata Stoczynska.
Kemudian Dubes Romania, Valeria Epure; Dubes Slovakia, Michal Slivovic; Dubes Swedia, Johanna Brismar Skoog; Charge d'Affaires Kedubes Perancis, Charles-Henri Brosseau; First Secretary Kedubes Inggris, Theresa O'Mahony; dan Frist Secretary Kedubes Finlandia, Tapani Kivela.
Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, menyambut rombongan Dubes Uni Eropa. Dalam siaran persnya, ia berharap pertemuan PKS-Uni Eropa bisa mempererat hubungan rakyat Indonesia dengan Uni Eropa. Sohibul menjelaskan, PKS sebagai bagian dari bangsa Indonesia siap bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam maupun luar negeri.
"Kami yakin, masa depan dunia akan lebih baik dan sejahtera jika kita memiliki komitmen untuk saling bekerjasama satu dengan yang lain," terang Sohibul.
Kepada para delegasi, Sohibul Iman menjelaskan bahwa PKS memiliki sikap outward looking, terbuka dan akomodatif terhadap investasi asing dalam kebijakan ekonomi. Bagi PKS, kerjasama internasional dalam bidang ekonomi adalah sebuah keniscayaan. Yang terpenting, kerja sama tersebut harus saling menguntungkan, taat asas dan berkeadilan.
Dalam kebijakan luar negeri, PKS mengikuti doktrin para pendiri bangsa Indonesia yakni politik bebas aktif yang melindungi hak-hak asasi kemanusiaan dan terciptanya rasa keadilan.
"Dalam hal ini, kami akan terus menyuarakan agar para pemimpin dunia konsisten dalam melindungi hak-hak kemanusiaan bangsa-bangsa yang terzalimi hingga saat ini, seperti apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina," ujar mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
[ald]